Mohon tunggu...
NASWA HIKMATUL
NASWA HIKMATUL Mohon Tunggu... MAHASISWA

ILMU EKONOMI'23 -UIN SUNAN AMPEL SURABAYA

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Peran bantuan Internasional China dalam proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung untuk perekonomian Indonesia

15 Maret 2025   06:08 Diperbarui: 15 Maret 2025   06:14 403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Preside Jokowi uji coba kereta cepat Jakarta-Bandung (sumber: Kementerian Sekretariat NegaraRepublik Indonesia  )

Secara keseluruhan, proyek Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung mewakili lebih dari sekadar infrastruktur transportasi. Proyek ini merupakan manifestasi dari pergeseran lanskap perdagangan internasional dan geoekonomi di Asia. Proyek ini menawarkan potensi signifikan untuk memperkuat posisi Indonesia dalam rantai nilai global dan meningkatkan daya saing ekonomi regional, namun juga menghadirkan tantangan dalam bentuk ketergantungan ekonomi dan beban hutang luar negeri. Keberhasilan jangka panjang Kereta Cepat Jakarta-Bandung dalam kontribusinya terhadap perdagangan internasional Indonesia akan bergantung pada kemampuan Indonesia untuk mengintegrasikan proyek ini ke dalam strategi pembangunan ekonomi yang lebih luas, menyeimbangkan hubungan ekonomi dengan China, dan memaksimalkan transfer teknologi yang dapat memperkuat kapasitas industri domestik dan posisi tawar Indonesia dalam perdagangan internasional.

Dampak terhadap Pertumbuhan Ekonomi 

Infrastruktur transportasi modern seperti Kereta Cepat Jakarta-Bandung juga membawa dampak spasial-ekonomi yang signifikan. Pengembangan kawasan berbasis Transit Oriented Development (TOD) di sekitar stasiun-stasiun Kereta Cepat Jakarta-Bandung membuka peluang bagi pertumbuhan kawasan ekonomi baru. Perubahan nilai lahan dan properti di sepanjang jalur kereta dan sekitar stasiun telah terlihat sejak proyek ini diumumkan. Lebih jauh, Kereta Cepat Jakarta-Bandung berpotensi mendorong redistribusi aktivitas ekonomi melalui desentralisasi kegiatan dari Jakarta ke kawasan sekitar jalur kereta, serta memperkuat integrasi ekonomi regional antara Jakarta sebagai pusat bisnis dan Bandung sebagai pusat pendidikan serta industri kreatif.

Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung diharapkan memberikan dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di koridor Jakarta-Bandung. Peningkatan konektivitas transportasi dapat mendorong konsentrasi aktivitas ekonomi, memperkuat ekonomi eksternal, dan meningkatkan produktivitas.

Beberapa implikasi ekonomi yang diharapkan meliputi:

  1. Pengembangan kawasan ekonomi baru di sekitar stasiun kereta cepat
  2. Peningkatan nilai properti di daerah yang terhubung oleh kereta cepat
  3. Penurunan biaya transportasi dan logistik antara Jakarta dan Bandung
  4. Perluasan pasar tenaga kerja, memungkinkan penduduk untuk bekerja di kota yang berbeda dari tempat tinggal mereka

Proyek infrastruktur transportasi seperti Kereta Cepat Jakarta-Bandung dapat menciptakan "spillover effect" yang positif ke sektor-sektor ekonomi lain, termasuk pariwisata, ritel, dan jasa. Proyek ini telah memberikan dampak positif terhadap industri konstruksi Indonesia melalui keterlibatan kontraktor lokal dalam pembangunan infrastruktur pendukung seperti stasiun dan jembatan. Meskipun teknologi inti kereta cepat diimpor dari China, beberapa komponen dibuat di Indonesia, menciptakan peluang untuk peningkatan kapasitas manufaktur lokal. Namun, tantangan tetap ada dalam memaksimalkan konten lokal. Keberhasilan jangka panjang investasi asing tidak hanya diukur dari infrastruktur fisik yang dibangun, tetapi juga dari sejauh mana teknologi dan pengetahuan ditransfer dan diserap oleh ekonomi lokal. Tantangan bagi Indonesia adalah memastikan bahwa kapasitas yang dibangun selama proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung dapat dimanfaatkan untuk proyek-proyek infrastruktur masa depan.

 Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung merepresentasikan contoh nyata dari evolusi bantuan internasional di era kontemporer, di mana investasi infrastruktur menjadi instrumen utama dalam hubungan ekonomi antara negara berkembang dan negara yang sedang naik daun seperti China. Analisis dari berbagai perspektif ekonomi menunjukkan bahwa proyek ini memiliki implikasi yang kompleks dan multidimensi bagi Indonesia.

Dari perspektif teori perdagangan, Kereta Cepat Jakarta-Bandung mencerminkan bagaimana Indonesia dan China memanfaatkan keunggulan komparatif masing-masing, dengan China menyediakan teknologi dan pendanaan sementara Indonesia menyediakan pasar dan sumber daya lokal. Transfer teknologi dan pengetahuan yang terjadi selama proyek ini berpotensi memperkuat kapasitas industri Indonesia dalam jangka panjang, meskipun tantangan tetap ada dalam memaksimalkan penyerapan teknologi oleh industri lokal.

Mekanisme bantuan berupa pinjaman yang digunakan dalam pendanaan proyek membawa manfaat jangka pendek dalam bentuk beban fiskal yang lebih ringan, tetapi juga menimbulkan tantangan jangka panjang terkait keberlanjutan utang. Keberhasilan model pendanaan ini akan sangat bergantung pada apakah proyek dapat menghasilkan pendapatan yang cukup untuk menutupi biaya operasional dan pembayaran utang.

Perjanjian bilateral dan multilateral yang mendasari proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung menciptakan kerangka untuk kerjasama ekonomi yang lebih dalam antara Indonesia dan China, tetapi juga menimbulkan tantangan dalam menyeimbangkan manfaat dan risiko.

Berdasarkan analisis ini, beberapa implikasi kebijakan yang dapat dipertimbangkan meliputi:

  1. Meningkatkan fokus pada transfer teknologi dan pengembangan kapasitas lokal dalam kerjasama infrastruktur masa depan dengan China atau negara lain
  2. Memperkuat mekanisme evaluasi untuk proyek infrastruktur yang didanai secara internasional, dengan mempertimbangkan tidak hanya kelayakan ekonomi tetapi juga implikasi strategis jangka panjang
  3. Mengembangkan strategi komprehensif untuk mengoptimalkan manfaat ekonomi dari proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung termasuk kebijakan untuk mendorong pembangunan kawasan ekonomi di sekitar stasiun kereta cepat
  4. Memperkuat kapasitas institusional untuk mengelola proyek infrastruktur skala besar, termasuk mekanisme koordinasi antar-lembaga yang lebih efektif
  5. Memastikan bahwa perjanjian bilateral dan multilateral di masa depan mencakup ketentuan yang kuat untuk melindungi kepentingan ekonomi dan strategis Indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun