Mohon tunggu...
Nasrul Hasim (ARUL)
Nasrul Hasim (ARUL) Mohon Tunggu... Mahasiswa UIN SUNAN KALIJAGA

Penulis realita pemula yang menekuni dunia literasi di dunia maya

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kenapa Kita Bisa Mengenali Seseorang Hanya dari Suaranya?

20 Juli 2025   18:59 Diperbarui: 20 Juli 2025   18:59 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Contohnya, Google Assistant atau Siri mungkin sering salah mengenali suara kita kalau suara kita sedang bindeng, batuk, atau ngomong sambil ngantuk. Tapi ibu kita? Pas kita ngomong, "Ma... aku sakit..." meskipun suaranya parau, langsung paham, "Oh ini anak gue." Inilah bedanya otak manusia dan mesin.

Ada kalanya kita lebih ingat suara seseorang ketimbang wajahnya. Misalnya, penyiar radio. Kita bisa hafal banget suara mereka padahal belum tentu pernah lihat wajah aslinya. Atau dosen yang sering ngisi materi lewat Zoom, kita langsung tahu "Oh ini Pak Fulan!" meskipun tampilannya kadang buram.

Bahkan suara bisa membekas lebih lama daripada wajah. Coba pikirkan, kita mungkin lupa wajah teman SD yang sudah 10 tahun nggak ketemu, tapi kalau tiba-tiba dengar suaranya yang khas, memori itu bisa muncul kembali.

Kemampuan mengenali suara ini bukan hal baru. Sejak zaman purba, manusia sudah sangat mengandalkan suara untuk bertahan hidup: mengenali suara anggota kelompok, suara ancaman, hingga suara binatang. Jadi, kemampuan ini bukan cuma soal kecanggihan otak modern, tapi sudah terpatri sejak lama dalam insting kita.

Di zaman serba visual kayak sekarang, mungkin suara jadi kurang diperhatikan. Tapi di masa lalu, suara punya peran penting buat komunikasi jarak jauh, tanda bahaya, atau sekadar penanda identitas. Tanpa melihat pun, manusia sudah terbiasa mengandalkan telinga.

Jadi, kenapa kita bisa mengenali seseorang hanya dari suaranya? Jawabannya karena suara itu unik, otak kita canggih, dan ada banyak memori yang tersimpan di balik suara tersebut. Suara bukan cuma soal frekuensi, tapi juga soal kenangan, emosi, bahkan kedekatan batin.

Kalau dipikir-pikir, suara itu memang ajaib. Lewat suara, kita bisa menyampaikan banyak hal: perasaan, pesan, bahkan identitas diri. Jadi jangan heran, meskipun teknologi makin maju, kemampuan manusia mengenali suara akan selalu lebih istimewa. Karena di balik suara, ada cerita, ada kenangan, dan ada perasaan yang tak bisa diukur hanya dengan angka atau gelombang suara.

Dan ingat, lain kali kalau kamu ditelepon seseorang tanpa menyebut nama, coba dengarkan baik-baik. Siapa tahu, suara itu lebih jujur daripada tampilan foto profilnya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun