Mohon tunggu...
Nasrul
Nasrul Mohon Tunggu... Guru - nasrul2025@gmail.com

Pengajar sains namun senang menulis tentang dunia pendidikan, bola dan politik, hobi jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Curhatan seorang Manusia Hebat yang belum jadi hebat

17 Oktober 2016   13:00 Diperbarui: 17 Oktober 2016   13:25 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku sekarang berada pada titik temu yang paling sulit karena aku diminta oleh ustadku untuk membantu beliau mengajar di daerah terpencil, namun di sisi lain aku ada janji dengan guruku yaitu untuk mendapatkan gelar S2. Sedangkan Ustad aku tidak mungkin aku elak karena beliau orang yang telah banyak membantu aku saat aku sekolah dasar dan sekolah menengah pertama dulu. Satu  lagi dari ibuku yaitu segera dapat pekerjaan dan langsung menikah. Aduh pikirku. Mungkin aku orang penting sehingga banyak perasaan orang yang harus aku tanggung.

Dosen pembimbingku mau aku melanjutkan S2 juga dan aku juga dituntut harus bisa bahasa English.  Jujur aku mau bilang bahwa saat ini aku sangat galau. Aku mau diam itu tidak menyelesaikan masalah. Aku mau buat keputusan sendiri  rasanya terlalu egois. aku mau konsultasi rasanya terlalu berlebihan. Akhirnya aku diam juga dan masih memikir dan menimbang jalan mana yang terbaik.

Aku merasa saat transisi adalah masa yang sulit untuk mengambil keputusan karena semua orang banyak memberikan pendapat dan saran dan semuanya rata-rata tidak sesuai dengan rencana pertama aku. contohnya saat aku mau masuk sekolah menengah pertama. Saat itu aku ingin sekali masuk ke sekolah unggulan di kabupaten namun orangtua aku tidak sarankan karena jauh dengan rumah aku. dan aku masih dianggap anak kecil.

Contoh selanjutnya pas aku tidak lulus Ujian Nasional sekolah menengah pertama yang berakibat aku tidak bisa  masuk sekolah favorit aku. aku mau bilang saat itu aku sangat galau namun tidak seperti sekarang yang banyak pilihan sulit. Karena saat mau masuk sekolah menengah Atas dulu Aku hanya ada satu tujuan yaitu masuk sekolah. Jika sekarang sangat berbeda karena satu sisi harus melanjutkan studi, satu sisi lain harus mengabdi kepada masyarakat (mengajar daerah  terpencil), satu sisi ibuku harus aku segera dapat pekerjaan dan langsung menikah.

Karena banyak keterlaluan pikir akhirnya aku sekarang stress seperti ikan yang terloncat di atas daratan. Aku sekarang masih bingung dan sangat bingung. Oleh karena itu aku menulis untuk menhilangkan rasa stress aku. sebab aku merasa jika aku sudah ku tuliskan semua perasaan aku di computer atau yang akan di posting di blog aku merasa sudah lega namun belum juga menyelesaikan masalah akan tetapi setidaknya sedikit mengurangi rasa sempit di dadaku.

Sementara ini aku sedang mengikuti kursus bahasa English dan aku merasa aku belum bisa apa-apa namun aku tetap berusaha dengan keras. Sebab aku merasa dalam diriku bukan pengecut yang lari dari kenyataan namun seorang pemberani yang mempunyai jatidiri yang tidak akan menyerah sebelum bisa menggapai yang di cita-citakan. Aku merasa seperti manusia yang kehilangan arah namun masih mempunyai visi yang besar yaitu dapat menaklukan Dunia.

Apapun yang terjadi aku tetap masih mempunyai mimpi. Mimpi ingin bisa merasakan Salju di dunia lain. Oleh karena itu aku terus berusaha walaupun jika dipikir-pikir usaha aku ini tidak sebesar mimpiku. Akan tetapi aku tetap mempunyai keyakinan hati yang teguh terhadap  apapun halangan yang akan aku temui.

 Sesungguhnya Aku merasa hanya Do’a kekuatan aku. Karena aku yakin jika Allah SWT sudah berkehendak. Manusia tidak bisa menghalangi-Nya. Oleh karena itu aku tetap semangat atau seperti tampak semangat. Semangat untuk menjalani hidup di bawah tekanan yang tidak stabil. Atau semangat manusia aneh yang selalu ceria.

Walaupun kadang-kadang sering di jatuhkan oleh manusia sekitar aku , akan tetapi aku tetap teguh walaupun cara menjatuhkannya sangat memalukan bagiku jika dipikir dengan akal sehat namun baiknya aku tidak berpikir dengan akal sehat melainkan.memikirkan dengan HAYALAN TINGGI alias kurang sehat alias dengan kata lain kurang waras hahaha.

Semua kejadian dalam hidupku termasuk sekarang ini sangat aneh dengan orang-orang lain. Jika orang lain tinggal menikah saja karena sudah punya uang. Atau hanya memikirkan bagaimana menuju ke luar negeri atau bagaimana melanjutkan studi. Berbeda dengan aku yang harus memikirkan perasaan Guruku, Ustadku, dosenku dan yang terpenting Ibuku. Akibat keadaan yang tidak menentu aku sempat berpikir menjadi relawan di Suriah atau dinegara konflik. Karena di sana keadaan tidak aman dan  bisa saja dengan tiba-tiba ada bom mobil atau bom dari pesawat tempur. Misalkan aku kena bom rudal balistik Gendaaarrrrr. Tamat sudah riwayatku di dunia atau Death. Itu hanya hayalan konyol namun bisa juga terjadi jika sudah Allah SWT berkehendak.

Aku sempat berpikir apakah aku pernah bermimpi jadi ilmuwan seperti dengan keadaan aku sekarang ini yang sudah satu step menuju jadi Ilmuwan. Setelah menghayal sekitar setengah jam aku tersentak oya aku pernah bermimpi jadi ilmuwan saat Aku masih sekolah dasar. Saat itu aku  sedang belajar membaca namun buku yang aku baca adalah buku tentang seorang anak yang sedang pergi ke sawah dan menanyakan tentang tumbuhan kepada pak tani. Intinya dalam buku itu bahwa anak yang bernama Iwan ingin menjadi ilmuwan atau kata-katanya “Iwan banyak bertanya kepada pak tani karena ia ingin menjadi Ilmuwan”. Ilmuwan pikirku…! 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun