Mohon tunggu...
Nasrul
Nasrul Mohon Tunggu... Guru - nasrul2025@gmail.com

Pengajar sains namun senang menulis tentang dunia pendidikan, bola dan politik, hobi jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Lima Ramadhan Terakhir

27 April 2022   09:04 Diperbarui: 27 April 2022   09:10 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di lima Ramadhan, aku baru tersadar betapa  lalainya diri ini. 

Orang orang sudah berkali kali khatam Al-Qur'an, sedangkan aku belum sekalipun.

Mengapa aku bisa lalai di bulan mulia ini?.

Mungkin aku terlalu serius mengejar dunia

Baju baru, sepatu baru untuk keluarga lebih terasa harusnya ada.

Sebab terkadang kenyataan lebih menarik daripada yang lain.

Akhirnya aku pun terbangun dari kesadaran ku.

Ramadhan bulan yang suci dan tak patut di sandingkan dengan yang lain.

Bulan penuh ampunan, Rahmat dan terjauhnya diri ini api neraka.

Oh Ramadhan di sisa lima terakhir.

Aku akan berusaha semaksimal mungkin

Mengejar Lailatul Qadar dan mengejar pahala.

Di lima malam terakhir

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun