Mohon tunggu...
nasrolnasrullah
nasrolnasrullah Mohon Tunggu... Penulis - @nasrol.nasrullah0899

Penulis || Suka Buku || Seni Budaya || Sastra

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Nelangsa

26 Januari 2020   20:18 Diperbarui: 26 Januari 2020   20:30 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Gelap  ku rasa
Angin diam berbisik
Di mana kerinduan?
Jarum arloji ku berlangsung detik menit  tanpa henti,
Kemana jawaban tak  bertemu

Langit tudung di atas ku,
daun-daun jatuh layu
Di bawa terhitung kabar
Tak  lagi rindu
Jarum arloji ku terhitung tak peduli, berjalan
Dan ku hitung belum menemu

Nelangsa
kemudian hati, sepenuhnya ringis,
penuhnya tangis,
tanpa ku sadari, arloji ku
tetap pada rutenya,
tetap pada detaknya, berjalan
hingga di lahirkan alam
Pagi membawa kenelangsaan ku

Sigli, 8 Agustus 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun