“Dari Aceh, bapak”, jawabnya membuat aku terkejut.
“Wow, Jauh sekali. Kuliah di sini?” tanyaku lagi.
“Saya tugas belajar di Jogja, kebetulan Prof. Rahmat promotor saya”, jelasnya.
“Oh iya, ya… Prof. Rahmat kan pindahan dari Jogja”, sahutku.
“Mau ujian tertutup atau promosi?” tanyaku berbasa-basi.
“Promosi, bapak”, sahutnya.
"Syukurlah" sahutku.
“Biasanya jam berapa beliau datang?” tanyanya.
“Itu yang saya tidak tahu pasti. Kemarin sepertinya tidak di kampus. Sudah hubungi beliau?”, tanyaku.
“Sudah, tapi belum ada jawaban”, jelasnya.
“Ditunggu saja. Sabar. Jadi mahasiswa bimbingan memang seperti itu rasanya. Saya dulu malah lebih parah dari itu”, sahutku sambil tertawa.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!