***
"Bagaimana Pakde?"
"Kalau kesaktiannya aku tak tahu. Tapi sejarah keris itu aku tahu Rep?"
"Maksud Pakde?"
Kang Karep penasaran. Aku pun tak tahu maksud kalimat yang diucapkan ayahku.
"Dulu.... Kakekmu itu juru rias pengantin. Punya banyak keris seperti itu. Bagus-bagus memang. Namun hanya keris hiasan untuk upacara pengantin adat Jawa. Artinya keris kopong tanpa isi."
"Tapi mengapa harus dibungkus beludru dan disimpan dalam kotak ukir Pakde?"
"Hahahaha... "
"Kok palah nggujeng Pakde?"
"Itu ulahku Rep. Jadi Pakdemu ini dulu diminta oleh kakekmu untuk ikut mengubur semua miliknya. Saat Jepang menjajah kita. Jepang mengharuskan menyetorkan besi tua. benda-benda atau peralatan dari besi yang dimiliki orang pribumi."
Kang Karep dan aku terpaku mendengar cerita ayah. Baru kali ini ayah banyak cerita tentang masa mudanya. Ayah melanjutkan cerita.