Mohon tunggu...
Narwan Eska
Narwan Eska Mohon Tunggu... Jurnalis - Pemahat Rupadhatu

Berkelana di belantara sastra, berliterasi tiada henti

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Prenjak

19 Agustus 2019   10:20 Diperbarui: 19 Agustus 2019   10:39 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: jalaksuren.net

"Coba nanti sore, Pak. Saya pikir-pikir dulu."

"Baiklah Dir, aku tunggu nanti sore."

***

"Kenapa tidak sampeyan berikan saja, Pak?" tanya istri Kodrat sore harinya.

"Rugi, Bu. Prenjak itu bagus, aku yakin di pasar bisa laku serratus ribu per ekornya."

"Kapan sampeyan akan membawanya ke pasar? Menunggu Minggu Pahing?"

"Tidak, Bu. Besok Selasa Pahing."

"Mbolos lagi?"

"Ya, tak apa-apa, Bu. Kan nggak ada salahnya nututi rejeki?"

"Tapi kalau sering mbolos mengajar, apa kata teman-teman sampeyan di sekolah? Apa sampeyan tidak malu sering ditegur kepala sekolah?"

"Apa kamu tidak lihat, Bu? Sepeda motor kita itu bannya sudah gundul. Aku harus segera menggantinya. Kalau sampai mbledos, wah malah bisa libur mengajar nanti."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun