Mohon tunggu...
Narayani Lakshmi Chandra
Narayani Lakshmi Chandra Mohon Tunggu... Guru - Jatuh tidak menyebabkanmu mati..bangun..berkarya!

A dreamer

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Tentang hati

15 Februari 2020   12:56 Diperbarui: 15 Februari 2020   12:59 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Entah..beberapa hari ini jiwa serasa mengabur, hati terasa pilu, jiwa tanpa pegangan..

Hampa..

Mungkin tidak banyak orang yang tau rasanya hidup di lingkungan orang-orang yang haus akan pengakuan. Pengakuan bahwa mereka terbaik, mereka religius, mereka suka berbagi, membawa wajah polos suci murni, bagai bayi, tanpa dosa, baik sekali.

Lalu gambaran sempurna itu mereka bawa untuk bertindak yang selalu dan selalu atas nama Tuhan. "Ini untuk kebaikan" jerit mereka. Tanpa peduli mulut menjerit kaki menginjak. Tanpa peduli ada punggung yang dicengkram lalu didorong enyah. Yang penting mulutnya menjerit, menjerit saja dulu, perkara dia yang terinjak atau tercengkram melolong-lolong kesakitan, itu urusan nanti. Toh ini perbuatan baik, atas nama Tuhan.

Terkadang aku pun tak tahu, apa yang dimaksud dengan berbuat baik? Apakah berbuat baik itu ukurannya ada di kepala kita? Apakah berbuat baik itu berarti biarkan saja diri terinjak-injak asal yang lain bahagia? Apakah berbuat baik artinya menurut dan menjunjung tinggi dia yang kau tau pasti jahatnya tapi selalu berhasil mengelabuhi sekitar dengan usia dan air matanya? 

Yang mana yang dikatakan perbuatan baik sebenarnya? Jika kita berbuat kebaikan lalu caranya bagi sebagian orang mungkin tidak tepat, apakah perbuatan itu berubah menjadi perbuatan buruk? Lalu kemana hilangnya tujuan baik yang tadinya termaksud? Jika hanya sebab cara, langsung dihakimi "kamu berbuat jahat nona!". 

Heeiii jiwa-jiwa yang terlalu tinggi menyanjung diri. Jika kau tak pernah tahu pasti apa arti berbuat baik, jika kau belum tahu pasti perbuatan baikmu dianggap baik juga oleh orang atau tidak, maka jangan berani, don't you dare, to judge someone else! Boleh jadi kita menganggap diri kita, begitu baiknya begitu sabar begitu sempurnanya, tapi jika orang lain menganggapmu tidak seindah itu, tak elok pula kau benci dia, kau atur hatinya, lalu kau tunjuk mukanya. Kau bukan siapa-siapa. Bukan siapa-siapa.

Hari ini aku meragukan segelintir ciptaanMu Tuhan. 

CiptaanMu yang tampak manis bagai bayi.

CiptaanMu yang gemar berbagi.

CiptaanMu yang mungkin tak memiliki dosa dan khilaf.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun