Mohon tunggu...
Naqoy The7Awareness
Naqoy The7Awareness Mohon Tunggu... Penulis - Trainer & Konsultan Leadership SDM di BUMN
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis buku laris The7awareness, Pemecah rekor MURI 2009, Master Trainer dan Sang Penutur Kesadaran indonesia

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Belajar Menjadi Orangtua di Atas Rata-rata

8 September 2020   07:32 Diperbarui: 8 September 2020   07:21 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menjadi orang tua di atas rata-rata artinya anda memilih mendidik anak-anak anda yang bukan hanya baik namun yang terbaik, maka tentu saja dibutuhkan cara-cara berbeda tentang bagaimana mendidik anak-anak.

Saya percaya bahwa anak-anak kita jika di didik dengan tepat dan benar bisa menjadi anak-anak ajaib, artinya potensi anak akan bisa disalurkan dalam bakat dan kapasitas dirinya. Banyak anak yang memiliki potensi hebat hanya saja potensi tersebut tertutup oleh "beliefsystem" orang tua yang salah terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak. 

Dalam pelatihan Parenting The7Awareness dijelaskan bahwa terdapat 7 kesalahan orang tua yang diulang-ulang dalam mendidik anak. Dalam kesempatan kali ini saya ingin mengupas 2 saja, yaitu pertama adalah kebiasaan membandingkan anak-anaknya dengan anak lainya dan yang kedua adalah kebiasaan marah tanpa alasan yang jelas dan bisa diterima. 

PERTAMA adalah membandingkan anak, dalam buku Quantum Learning (2007: 61) dikatakan bahwa anak-anak mendapatkan kata-kata negatif sehari sebanyak 360, yang akan terus terulang sampai dirinya dewasa. Ketika dirinya dewasa banyak potensi anak yang hilang dan tersembunyi sehingga sampai besar akhirnya tidak digunakan dengan maskimal, saya ingin membuat sebuah metafor kepada anda.

Suatu hari teman saya membeli handpone baru dengan harga 7 juta, bagus dan mahal, hanya karena dirinya "gaptek" handpone tersebut tidak banyak digunakan aplikasinya, padahal handpone yang dirinya punya bisa ada aplikasi edit foro, video bahkan membuat quotes bagus yang sudha terinstal, waktu saya tanya kenapa tidak digunakan aplikasi bagus semuanya, dirinya menjawab "saya hanya butuh tlp dan WA saja". 

Serupa dalam hal ini menunjukan bahwa parenting terbaik adalah dimulai dari orang tua yang dengan bahagia menerima dan bangga memiliki anak-anaknya yang berbeda dalam banyak kopetensi dan kemampuan dalam intelektual dan emosial. Kegagalan orang tua ketika anaknya tumbuh adalah dengan mudah menjatuhkan mental anak-anaknya dengan mengatakan "kaya gini aja ga bisa dll. 

KEDUA adalah orang tua yang mudah melampiaskan marah kepada anaknya tanpa alasan yang jelas dan waktu yang tepat sehingga anak-aanak kehilangan rasa nyaman dan amanya, ketika keduanya hilang maka anak akan lebih mencari cara-cara baru dalam komunikasi termasuk memilih pendiam di hadapan kedua orang tuanya namun diluar bisa kasar, nakal dan bahkan sadis.

Bisa juga menjadi anak yang lebih asyik dengan handpone dan games. Jika anda ingin memiliki anak-anak hebat dan sukses, anda bisa pelajari rahasia orang tua anda sendiri yaitu tetap memiliki "aura kasih" ketika bertemu dengan anak-anaknya walaupun bisa jadi ketika berjumpa dengan anaknya dirinya dalam keadaan penuh dengan kesulitan dan masalah berat. 

Orang tua millineal dan kolonial memang berbeda, orang tua kolonial bisa mengendalikan perasaan "bapernya" sehingga tetap menunjukan kualitas unggul, sementara orang tua milineal sering baper di media sosial, didkit-dikit menulis status "anak susah banget diatur, malas kalau terus seperti ini, bete, capeeeeee" dan lain-lain.

Seringkali kita anggap hal ini sesuatu yang biasa padahal hal ini bisa berdampak kepada dirinya semakin menjadi seperti apa yang mereka tuliskan di media sosial.

Dalam training The7Awareness bagian pertama Awareness of thinking dijelaskan bahwa orang tua di atas rata-rata memiliki kekuatan berpikir positif dan bisa mengendalikan suasana negatif menjadi menggembirakan dan menyenangkan hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun