TINJAUAN PUSTAKA
Partisipasi politik di era digital telah mengalami perubahan signifikan sebagai akibat dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, terutama media sosial. Media sosial memainkan peran penting dalam meningkatkan partisipasi politik, khususnya bagi generasi muda pada pesta demokrasi yang dilaksanakan pada tahun 2024. Media sosial menyediakan ruang bagi masyarakat untuk ekspresi politik dan melakukan berbagai kegiatan politik hanya dalam genggaman tangan serta bisa dilakukan kapanpun dan dimanapun.
John Postill dalam "Digital Politics and Political Engagement" mengungkapkan bahwa konsep politik digital dibagi menjadi beberapa bidang, yaitu:Â
1) pemerintahan digital,Â
2) demokrasi digital (masyarakat, musyawarah, partisipasi),Â
3) kampanye digital (partai, kandidat, pemilihan umum), danÂ
4) mobilisasi digital (kelompok kepentingan dan gerakan sosial) (Postill, 2020). Postill setuju bahwa di era globalisasi ini, perkembangan media sosial begitu cepat dan cukup efektif digunakan sebagai media penyebar informasi mengenai kehidupan politik dan dapat diimplementasikan dengan berbagai cara, seperti blogging, vlogging, atau kampanye digital lainnya.
Selain itu, "PERAN MEDIA DIGITAL DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI POLITIK DIGITAL NATIVES INDONESIA: TINJAUAN LITERATUR TENTANG PARTISIPASI POLITIK" juga mengungkapkan bahwa partisipasi politik merupakan modal bagi terwujudnya demokrasi yang substantif bagi suatu bangsa. Hadirnya media baru dalam komunikasi politik memposisikan kajian ilmu komunikasi dan pemanfaatan media sosial menjadi sangat perlu dipahami sekaligus strategis untuk dikuasai dan diimplementasikan. Media sosial juga secara memadai mengulas pemanfaatan media baru dalam komunikasi politik, dan buzzer media sosial dalam komunikasi politik.
Dalam konteks pemilihan umum, "PERAN MEDIA SOSIAL DALAM PENINGKATAN PARTISIPASI PEMILIH PEMULA DIKALANGAN PELAJAR DI KABUPATEN BOGOR" menyoroti pentingnya peran media sosial online sebagai salah satu faktor yang dapat memberikan efek positif dalam peningkatan partisipasi politik dikalangan pelajar sebagai pemilih pemula di dalam pemilihan umum. Namun, realitasnya para politisi atau partai politik yang berkompetisi di pemilihan anggota legislatif di Kabupaten Bogor pada tahun 2014 belum optimal dalam memanfaatkan media sosial berbasis internet tersebut. Dampaknya tingkat partisipasi politik pemilih pemula dikalangan pelajar rendah.
METODE PENULISAN (KEPUSTAKAAN)
Metode penulisan artikel ini didasarkan pada studi kepustakaan. Data dan informasi yang digunakan dalam penulisan ini berasal dari berbagai sumber seperti jurnal ilmiah, buku, laporan penelitian, dan artikel berita yang relevan dengan topik yang dibahas. Analisis data akan dilakukan melalui pemilihan dan sintesis informasi yang relevan.