Mohon tunggu...
Kinanthi
Kinanthi Mohon Tunggu... Guru - foto

Seseorang yang meluangkan waktu untuk menulis sekadar menuangkan hobi dengan harapan semoga bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Dalam Selubung Kabut (22)

31 Juli 2020   08:19 Diperbarui: 31 Juli 2020   08:18 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

                Ade tidak segera menjawab. Ia tengah menyelesaikan makannya. Kantin masih banyak pengunjung. Waktu istirahat masih 15 menit lagi. Pandangan Tania menyapu ke arah para pengunjung

"Isteriku melarang. Baginya, itu hiburan yang inspiratif kendati ia merasa diremehkan. Katanya bisa dijadikan bahan penelitian studi kasus. Hehehe."

                "Walah...itu kan ulah gadis manja, merasa cantik, lalu nggak bisa menerima nasib."

                "Mengapa? Kan banyak yang senasib?"

                "Tapi menurutnya kan nggak secantik dirinya?"

                "Jadi, yang jelek harus pasrah pada nasib? Itu nggak adil."


                "Tapi ia mana mau tahu?"

                "Nggak mau tahu atau memang nggak tahu?"

                "Entahlah."

                "Sesekali harus dilatih berjalan menunduk. Jangan selalu mendongak seperti angsa."

                "Angsa kalau menunduk malah bahaya. Ia nyosori yang ada di bawah."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun