Mohon tunggu...
Kinanthi
Kinanthi Mohon Tunggu... Guru - foto

Seseorang yang meluangkan waktu untuk menulis sekadar menuangkan hobi dengan harapan semoga bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Dalam Selubung Kabut (9)

14 Juli 2020   08:11 Diperbarui: 14 Juli 2020   08:06 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

            "Kamu menyesal ya kuminta membatalkan panggilan bekerja di luar provinsi? Mengapa begitu jauh?"

            "Nggak menyesal. Tapi aku sering kebingungan karena belum tahu apa yang harus kulakukan di rumah."

            "Bukankah semua kesibukan di rumah sudah Kaukerjakan?"

            "Tidak juga. Bukankah seminggu sekali ada orang yang datang untuk bersih-bersih rumah dan taman?"

            "Kalau Kamu jalani pengangkatan sebagai PNS di luar provinsi, siapa yang menempati rumah ini?"

            "Ini kan rumahmu. Tentu saja pemiliknya,"kilahnya keheranan.

            "Bukan. Ini rumahmu. Aku tak akan menempatinya jika Kamu tidak berada di sini,"sahut suaminya menutup laptopnya.

            "Mengapa sih sulit banget diminta di rumah saja daripada kerja jauh-jauh? Lalu untuk apa menikah?"

            "Karena saat itu Kamu mengajak menikah."

            Jawaban yang baginya asal saja, tapi merasuk ke dalam hati suaminya. Lelaki itu pun terdiam sambil mengenang kembali keputusan mereka menikah saat itu. Andaikan ibunya tidak bercerita tentang masa lalu Tania, lengkap dengan latar belakang kedua orangtuanya, tentu ia keheranan menghadapinya.

Seperti Rendy, Tania pun bukan tidak bermasalah secara psikologis. Selain penolakannya untuk "menjadi" cantik, ia pun mengalami insecure yang parah juga  bagi Boy. Ulah yang justru membuatnya gemas kemudian memburunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun