Metode perkalian bersusun merupakan cara yang sistematis untuk mengalikan angka dua digit atau lebih.
Penggunaan media visual seperti gambar perkalian, atau alat peraga seperti jari tangan,kelereng,dll. Media visual tersebut dapat membantu siswa dalam memahami perkalian secara kinestetik dan visual. Misalnya, menggunakan jari tangan untuk perkalian angka 6 sampai 10 merupakan cara yang sangat membantu siswa dalam menghitung tanpa menghafal semua table perkalian.
Hasil Observasi: Layanan bimbingan belajar matematika perkalian
NPN
NPN merupakan siswa kelas 2 SD, dalam materi perkalian. Ia merasa sulit untuk belajar perkalian. Hal ini menunjukkan bahwa pemahaman konseptual NPN terkait perkalian masih belum mendalam. Ia juga terlihat kurang antusias di awal dan kurang percaya diri dalam menjawab pertanyaan tersebut. Namun lama-kelamaan NPN menunjukkan peningkatan yang lebih baik dari sebelumnya.
NJD
Berdasarkan pengamatan terhadap NJD yang merupakan siswa kelas 2 SD, terlihat bahwa sebelum kegiatan bimbingan belajar dimulai, NJD mengalami kesulitan dalam membedakan antara perkalian dengan penjumlahan. Namun NJD sangat berantusias dan sangat bersemangat selama kegiatan berlangsung. Ia juga selalu bertanya terhadap materi yang belum dipahami olehnya.
Dari kegiatan observasi dan bimbingan belajar terhadap dua peserta didik kelas 2 SD tersebut dapat di simpulkan bahwa layanan bimbingan belajar sangatlah penting dan bermanfaat bagi peserta didik untuk memantapkan serta lebih mendalami materi yang telah di ajarkan kepada mereka sebelumnya. Keberhasilan dalam bimbingan belajar tidak hanya bergantung pada kemampuan akademik peserta didik, tetapi juga pada metode penyampaian, pendekatan terhadap individu, serta kesiapan emosional siswa dalam menerima materi
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI