Mohon tunggu...
Andesna Nanda
Andesna Nanda Mohon Tunggu... Konsultan - You Are What You Read

Kolumnis di Kompas.com. Menyelesaikan S3 di Universitas Brawijaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Mengapa Kita Puas dengan Sesuatu Hal yang Hanya "Cukup Baik"?

15 Juni 2021   07:00 Diperbarui: 25 Juni 2021   11:35 1099
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Terperangkap bounded rationality | Foto oleh Andrea Piacquadio dari Pexels

Tapi, kita harus pandai melihat, memilah dan melakukan kontrol atas semua informasi tersebut. Pendekatan semacam ini bisa membuat kemungkinan kita terjebak bounded rationality menjadi lebih kecil. 

Namun, tetap berhati-hatilah saat kita mendapatkan akses ke lebih banyak informasi, ini juga meningkatkan "kebisingan" secara eksponensial.

Terakhir, karena hampir tidak mungkin untuk membuat keputusan yang memuaskan semua faktor tersebut, dan dalam keterbatasan temporal dan kognitif kita, buatlah pilihan dengan pemahaman dan kemampuan terbaik kita, bukan pemahaman terbaik orang lain.

Salam Hangat.

Referensi: Simon, H. A. (1955). A behavioral model of rational choice. The Quarterly Journal of Economics, 69(1), 99-118, Selten, R. (1990). Bounded rationality. Journal of Institutional and Theoretical Economics (JITE)/Zeitschrift für die gesamte Staatswissenschaft, 146(4), 649-658. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun