Mohon tunggu...
Andesna Nanda
Andesna Nanda Mohon Tunggu... Konsultan - You Are What You Read

Kolumnis di Kompas.com. Menyelesaikan S3 di Universitas Brawijaya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengapa Kita Membeli Lebih Banyak di Saat Kita Tidak Membutuhkan: Belajar Dari Efek Gruen

13 Mei 2021   17:06 Diperbarui: 14 Mei 2021   19:58 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Toko IKEA. Sumber: Photo by Alexander Isreb from Pexels

Disertasi yang sedang saya susun memberikan sebuah hasil estimasi bahwa:

"sekitar 20%-30% keputusan pembelian adalah berdasarkan logika dan kebutuhan. 80% sisanya....adalah berdasarkan emosi dan persepsi."

Jadi menarik emosi dan panca indra konsumen saat mereka berbelanja saat ini menjadi salah satu senjata untuk mempertahankan mereka.

Efek ini mungkin juga tampak seperti pendekatan yang sempurna. Namun perlu dicatat bahwa Efek Gruen dapat dianggap sebagai sisi gelap jika diambil terlalu jauh.

Kenapa? Karena ada kecenderungan untuk menjadi manipulatif. Tapi selama tujuan kita menggunakan cara ini untuk meningkatkan engagement atau mempertahankan loyalitas konsumen, sah-sah saja. Yang penting tidak kebablasan. 

Pesan yang ingin saya sampaikan adalah: Pastikan jika Anda menerapkan efek ini, Anda melakukannya dengan bertanggung jawab. Jagalah kebutuhan dan keinginan konsumen Anda terlebih dahulu, dan tahan godaan untuk menjual dengan segala cara.

Tabik,

Selamat Hari Raya IdulFitri 1442 Hijriah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun