Mohon tunggu...
Muhammad Jati Kuncoro
Muhammad Jati Kuncoro Mohon Tunggu... Bankir - Penulis

Menulis, olahraga, travelling, kulineran dan membaca.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Refleksi atas Fenomena Sosial di Tempat-tempat Publik: Mengapa Kita Lebih Dihargai Setelah Kita Pergi?

17 Maret 2024   14:07 Diperbarui: 17 Maret 2024   14:16 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pendahuluan

Dalam setiap perjalanan hidup, kita sering kali menemukan fenomena menarik di tempat-tempat publik, seperti bandara, stasiun, terminal, pelabuhan, rumah sakit, dan pemakaman. Fenomena ini adalah bahwa tempat-tempat ini sering menyaksikan lebih banyak pelukan, doa-doa, harapan, dan bunga dibandingkan dengan tempat-tempat lainnya seperti majelis pernikahan, tempat ibadah, atau taman. Pertanyaannya adalah: Mengapa hal ini terjadi?

Dalam artikel ini, Saya akan melakukan refleksi mendalam tentang fenomena sosial yang menarik ini dan mencoba untuk memahami mengapa kita sering kali lebih dihargai setelah kita pergi. Kami akan menjelajahi alasan-alasan psikologis, sosial, dan budaya di balik fenomena ini, serta mengambil pelajaran berharga untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari kita.

1. Pelukan di Tempat-tempat Keberangkatan

Bandara, stasiun, terminal, dan pelabuhan sering kali menjadi tempat di mana kita harus berpisah dengan orang-orang yang kita cintai. Pelukan menjadi ekspresi terakhir dari cinta, kepedulian, dan kasih sayang sebelum kita berpisah untuk sementara waktu atau selamanya. Setiap pelukan di tempat-tempat keberangkatan menjadi momen berharga karena kita menyadari bahwa kita tidak pernah tahu kapan kita akan bertemu lagi. Fenomena ini mencerminkan kekuatan hubungan manusia dan pentingnya menyatakan cinta dan kasih sayang secara terbuka.

2. Doa-doa dan Harapan di Rumah Sakit

Rumah sakit sering menjadi tempat di mana kita menyaksikan penderitaan orang lain, baik itu akibat penyakit, kecelakaan, atau kondisi medis lainnya. Saat kita berada di rumah sakit, kita merasa terdorong untuk memberikan dukungan moral dan spiritual kepada mereka yang sedang menghadapi masa sulit dalam hidup mereka. Doa-doa dan harapan menjadi alat bagi kita untuk menyampaikan kepedulian, harapan, dan dukungan kepada orang-orang yang membutuhkannya. Fenomena ini mengungkapkan sifat empati dan solidaritas manusia dalam menghadapi kesulitan dan penderitaan.

3. Penghormatan di Pemakaman

Pemakaman menjadi tempat terakhir di mana kita mengucapkan selamat tinggal kepada orang yang telah meninggalkan dunia ini. Saat seseorang meninggal, kita merasa terdorong untuk mengungkapkan penghormatan terakhir dan mengenang kenangan bersama mereka. Bunga-bunga yang diterima oleh pemakaman adalah simbol dari kasih sayang, penghargaan, dan kenangan yang kita miliki tentang orang yang telah pergi. Pemakaman menjadi momen penghormatan terakhir di mana kita menyadari betapa berharganya setiap individu dalam kehidupan kita dan komunitas kita.

4. Kesadaran akan Kehidupan yang Fragil

Fenomena-fenomena ini juga mencerminkan kesadaran akan fragilitas kehidupan (kehidupan menjadi rapuh). Ketika kita berhadapan dengan kenyataan kehilangan orang yang kita cintai atau menyaksikan penderitaan orang lain, kita menjadi lebih sadar akan kehancuran dan ketidakpastian dalam kehidupan ini. Hal ini membuat kita lebih menghargai setiap momen yang kita miliki dengan orang-orang yang kita cintai dan memanfaatkannya sebaik mungkin. Kita menyadari bahwa kehidupan ini singkat dan kita tidak pernah tahu kapan kita akan kehilangan kesempatan untuk menyatakan cinta, memberikan dukungan, atau mengungkapkan penghargaan kepada orang-orang di sekitar kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun