Mohon tunggu...
Syahnanda Annisa
Syahnanda Annisa Mohon Tunggu... Freelancer - Pelajar

Tolongin aku biar gak males

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pijakan

5 Januari 2021   08:21 Diperbarui: 5 Januari 2021   08:22 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Vokal A

Sabermula,
Arah entah kemana
Konon itu yang ada.
Yasudah, berjalanlah kesana
Ada banyak macam benda
Yang sebelumnya tak di duga

Vokal B

Konon disana bisa berkelana
Akalnya tak menduga harus kesana
Dikira mulanya hanya lintasan kata
Ketika itu berjalanlah pulang ke istana
Dan tak diduga-duga konon adalah karma
Sayangnya tak ingin bertahan lama
Sebab rasa- rasanya terlalu ironi dirasa
Makanya ia putuskan saja,
Apanya?
Hubungannya.

Vokal C

Ada pilihan di dua jalan
Kiri, belum berkenalan.
Kanan, sudah sepaham namun tak sejalan.
Biarku ceritakan.
Yang pertama kita paham A dan B, A dan B sesuatu yang berbalikan. A adalah jalan B adalah pintasan, A adalah kebahagiaan yang nanti harus diperjuangkan kembali pada hari yang pasti didatangkan. Dan B adalah pintasan kebahagiaan namun entah yang penting itu harapan yang mau tak mau harus dijalankan, daripada harus telanjang.
A adalah alur isi narasi kesemrawutan yang nanti ingin membahagiakan, sebab ia semakin tak berharga dan tak tahu diuntung.
B adalah suatu kepenurutan yang bahagia walau tahu disuatu akan tiba dan lanjut berkelana pada lika-liku jalan berdebu.
Jikalau nanti menjadi abu, jangan salahkan aku.


Vokal D

Abstraksi diputar balik
Diputar balik tetap abstrak
Jangan-jangan kita kehilangan jejak
Dan susah lagi ditampak.

Vokal E

Jangan kau tangisi kekasihmu yang pergi
Nanti akan ada lagi
Nanti kita kan cari lagi
Semua bisa teratasi
Asalkau rela membuka hati
Beruntungnya dirimu menangisi kekasih hati
Sebab tidak dengan diriku
Yang pilu dihantui waktu
Tak ada lagi kamu
Disisiku terseret belenggu
Dikoyak-koyak pilu.

Vokal F

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun