Mohon tunggu...
Nana Marcecilia
Nana Marcecilia Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Menikmati berjalannya waktu

Mengekspresikan hati dan pikiran melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Ketika Negeri ini Sudah Sepi Pemimpin yang Tulus

23 Januari 2024   05:16 Diperbarui: 23 Januari 2024   06:18 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Demi kepentingan pribadi, buzzer-buzzer diciptakan karena tahu siapa yang sekarang tidak butuh uang untuk makan, membuat rakyat tidak lagi mampu berpikir dengan netral memilih pemimpin.

Semuanya dianggap lelucon, rakyat dibuat terombang-ambing. Belum lagi bermusuhan. 

Ada yang memakai agama untuk berkampanye, ada yang memilih memanjakan rakyat untuk membagi-bagikan bansos saat berkampanye, ada juga yang berteriak "adanya kecurangan". 

Belum lagi, bendera dipasang sepanjang jalan ditiang dan di pohon, tidak menggubris bahwa Indonesia sedang darurat lingkungan hidup. Polusi karena sampah, udara dan suara.

Rakyat tidak lagi dianggap sebagai manusia yang tinggal didalamnya, tapi dijadikan objek semata demi kepemimpinan.

Pengaruh media-media resmi saling diperebutkan demi mendapatkan suara, demi profesi, demi kantong pribadi. 


***

Mungkin seharusnya negeri ini masih ada masa depan. 

Aku saja yang terlalu pesimis.

Tapi rasanya jari begitu kelu untuk memilih.

Sangat terlihat sekali, semua aturan bisa diterabas, asalkan ada uang, ada koneksi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun