Mohon tunggu...
Nana Marcecilia
Nana Marcecilia Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Menikmati berjalannya waktu

Mengekspresikan hati dan pikiran melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Ketika Negeri ini Sudah Sepi Pemimpin yang Tulus

23 Januari 2024   05:16 Diperbarui: 23 Januari 2024   06:18 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

***

Masuk ke zaman modern, mulai era tahun 1908 hingga 1928 dan terus berlanjut hingga 1945, kekuasaan kerajaan mulai berganti. 

Para keturunan bangsawan yang mampu mengenyam pendidikan, berusaha sangat keras sekali mengeluarkan rakyat yang tidak bisa menikmati tanah kelahiran mereka sendiri untuk bisa bebas dan merdeka bersama-sama. 

Bernegosiasi dengan pemerintah kolonialisme, bertarung hingga berperang, bekerja sama juga dengan bangsa lain yang memang berempati tulus terhadap negeri ini, supaya seluruh rakyat di Indonesia, tanpa melihat SARA sama sekali, terlepas dari derita.

Mulai tahun 1939 hingga 1945, dari Sabang sampai Merauke sudah mulai ada persatuan dan kesatuan. 

Semangat perjuangan untuk merdeka dari penjajahan, menjadi bangsa yang mandiri, tidak lagi hanya dilaksanakan oleh para keturunan bangsawan, tapi sudah menyulut membarakan semangat rakyat untuk merdeka, yang bisa jadi mereka sendiri tidak paham bagaimana merdeka itu sebenarnya. 


Tapi yang saya pahami, rakyat muak disiksa keadaan oleh bangsa yang hanya mengeruk habis tanah negerinya.

Teriakan "Indonesia" begitu bangga dilontarkan oleh pria dan wanita, tidak pandang umur, kelas sosial, dan SARA.

Para pemimpinnya bekerja sama memimpin negeri ini dengan tulus, memperjuangkan Indonesia, dari rakyat hingga yang ada dalam negeri ini, bisa menikmati bumi pertiwinya. 

Tahun 1949, ketika beberapa pemimpin negeri diasingkan. 

Pemimpin lainnya yang mampu bertempur, segera bergerilya, saling bekerja sama memberikan instruksi agar rakyat jangan patah semangat untuk terus mempertahankan kemerdekaan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun