Berbanding terbalik dengan saya. Hehe.
Contoh lainnya, menulis.Â
Saya sempat merasa menulis adalah dunia saya.Â
Ketika menulis, saya bisa asyik sendiri, dunia lain serasa ngontrak.
Awalnya saya menulis artikel hampir setiap hari, sebagai bentuk latihan.
Beragam kelas menulis pun saya ikuti, supaya bisa meningkatkan skill. Saat itu saya benar-benar bermimpi ingin menjadi penulis.
Hingga suatu hari ada dua tiga orang yang menyarankan melalui obrolan dan tulisan bahwa menulis itu tidak perlu terlalu sering, yang penting berbobot.Â
Dan saya ikuti arahannya, tanpa menggubris saran dari para penulis lainnya yang mungkin memiliki pengalaman berbeda, bahwa latihan menjadi kunci seorang penulis bisa menulis dengan baik.
Dari awalnya saya menulis seminggu sekali, sebulan sekali, hingga akhirnya lupa cara menulis yang baik seperti apa.
Beberapa kali mencoba, namun ide menulis tidak kunjung datang, hingga akhirnya menyerah, tanpa berusaha latihan lagi.