Mohon tunggu...
Nana Marcecilia
Nana Marcecilia Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Menikmati berjalannya waktu

Mengekspresikan hati dan pikiran melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ketika Kabar Menjadi Suatu Pengikat Hati

17 Mei 2022   13:02 Diperbarui: 17 Mei 2022   13:08 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : Pexels.com/Andrea Piacquadio

Saling memberi kabar tanpa disadari menjadi kegiatan yang kita lakukan sehari-hari, entah pada pasangan, keluarga, teman ataupun tetangga, atau minimal ada lah kita mengetahui kabar orang disekitar kita melalui update-an sosial media, atau mungkin dari bisik-bisik tetangga.

Tanpa kabar, pasangan bisa saja ngajak ribut, merasa tidak diperhatikan ataupun disayang. Tanpa kabar, orang tua ataupun saudara bisa jadi khawatir pada kita. Tanpa kabar, teman bisa mencak-mencak karena tidak tahu apakah kita sudah otw tempat yang sudah dijanjikan, atau masih diatas tempat tidur.

Tanpa kabar, tetangga bisa jadi salah paham... "wah, dia gak pulang-pulang, jangan-jangan kabur kali karena banyak  utang". Ups... gak boleh suudzon.

Dengan adanya kabar, hubungan antar sesama manusia akan lebih harmonis, karena kabar merupakan salah satu bentuk komunikasi yang dibutuhkan manusia sebagai makhluk sosial.

Hal ini seturut dengan salah satu fungsi komunikasi yang dikemukakan oleh  Rudolph F. Verdeber,yakni untuk menunjukkan suatu ikatan dengan orang lain, membangun, serta memelihara hubungan.

Bisa kita bayangkan kalau kita hidup tanpa kabar berita dari orang terdekat dan sekitar kita, bukankah akan terasa hambar?

Begitupula dalam berpasangan, ternyata saling memberi kabar itu sangat baik dalam hubungan. Menurut psikolog, Samanta Elsener, MPSi, hubungan yang sehat bisa terbangun, karena dengan adanya kabar, akan tercipta rasa aman dan ketenangan dalam hati pasangan.

Jadi, kalau sampai pasangan mengabaikan kabar... hmm... siap-siap kehilangan nih, karena bisa jadi si pasangan akan merasa tidak aman dan tenang. Simpul ikatan pun tidak lagi sekencang saat sang pasangan sering memberi kabar.

Kabar sendiri sebenarnya tidak hanya dibutuhkan oleh per individu saja, kita juga butuh kabar saat berkomunitas, berorganisasi maupun berwarganegara. 

Dengan adanya kabar, kita akan merasa menjadi bagian dari komunitas, organisasi maupun negara tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun