Mohon tunggu...
Nana Marcecilia
Nana Marcecilia Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Menikmati berjalannya waktu

Mengekspresikan hati dan pikiran melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Muriel Imron: Memaknai Hidup dengan Kata Cukup

22 Desember 2020   23:04 Diperbarui: 29 April 2021   08:54 921
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Maurilla Sophianti Imron, atau akrab disapa Muriel Imron merupakan woman of the year bagi saya | Foto : Wolipop.detik.com

Ditengah gaya hidup yang menawarkan konsumerisme, sungguh sulit bagi saya untuk konsisten menjalani gaya hidup minimalis. Namanya perempuan, rasanya kalau melihat ada harga miring sedikit, dan kebetulan barang tersebut rasa-rasanya diperlukan sehari-hari, pastilah tergoda untuk membelinya. 

"Ah, mumpung lagi diskon!", itulah yang terkadang muncul dalam pikiran saya. "Beli banyakan dikit, ah, biar hemat!". Ujung-ujungnya, eh, malah jadi pemborosan, karena membeli barang dalam jumlah yang banyak, tapi belum tentu terpakai dihari berikutnya.

Bisa dikatakan hidup minimalis yang saya jalani mengalami pasang surut. Saya pun merasa perlu sosok yang bisa menginspirasi agar saya bisa konsisten menjalani gaya hidup minimalis. Bukan karena saya ingin mengikuti tren gaya hidup, namun saya tidak ingin menjadi pribadi yang seperti dulu, terlalu mengikuti tren, hingga melupakan kualitas untuk membangun diri sendiri.

Muriel Imron lah menjadi sosok woman of the year bagi saya. Ia adalah seorang YouTuber Indonesia yang kontennya mengajak kita untuk hidup berkesadaran atau biasa dikenal dengan istilah mindfulness. 

Gaya bicaranya yang sederhana dan tidak menghakimi, malah lebih ke arah sharing dibandingkan menggurui, membuat saya merasa tergerak untuk mengintropeksi diri apa saja nih yang kurang dalam pola pikir saya, hingga sering kebobolan dalam menjalani gaya hidup minimalis. 

Penampilannya yang sederhana dan sepertinya tidak malu untuk memakai pakaian yang sama untuk video-video berikutnya, menghadirkan rasa semangat dalam diri saya untuk tidak terlalu mementingkan penampilan. 

Kesederhanaan bisa menjadi sangat menarik, ketika kita merasa percaya diri dan mengenal diri sendiri. Jadi misalkan sekarang sedang tren memakai fashion kalung mutiara, bila saya tidak suka, ya, saya tidak harus membeli kalung tersebut hanya untuk dianggap gaul atau merasa diterima dengan orang sekitar saya.

Saya menyadari bahwa karakter dan sikap lah yang menentukan saya diterima dalam pergaulan atau suatu komunitas. 

"Memaknai hidup dengan kata cukup", menjadi quotes yang sangat menginspirasi saya dalam salah satu konten YouTube Muriel Imron. 

Selama ini saya lebih mengenal kalimat "jangan berhenti kalau bisa mendapatkan yang lebih". Bila hal tersebut dalam bentuk prestasi, rasanya tidak masalah. 

Nah, masalahnya saya aplikasikan kalimat tersebut kalau membeli barang. "Sudah punya lipstik warna A, ah, kalau punya warna B lucu kali ya. Sudah punya tas B, saya kan belum punya tas yang bermodel C, gapapa lah ya punya satu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun