Mohon tunggu...
Nana Marcecilia
Nana Marcecilia Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Menikmati berjalannya waktu

Mengekspresikan hati dan pikiran melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan featured

Solusi Polusi Udara Harus Dimulai dari Diri Sendiri

6 Agustus 2019   12:06 Diperbarui: 19 September 2021   08:30 530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi polusi udara (sumber: nicoletaionescu via kompas.com)

Alhasil, Gading Serpong yang dulu saya banggakan, bisa dikatakan sekarang keadaannya hampir sama dengan Jakarta. Macet dan banyak polusi udara.

Saya jadi teringat ada seseorang yang mengatakan "Kalau ada tempat sejuk, lebih baik tidak perlu diiklankan, jadi tempat akan selalu sejuk, ga ada yang bangun properti sampai tumpah ruah. 

Mereka yang dapat untung, kita yang sesek." Dulu saya tidak terlalu memperhatikannya, tapi semakin ke sini rasanya omongan seperti itu ada benarnya.

Penghijauan semakin berkurang, asap kendaraan yang semakin mengebul, pembuangan sampah yang masih berserakan, pembangunan properti yang selalu diizinkan dan akhirnya menggerus lahan penghijauan, saya rasa hal seperti itu yang menjadi polusi udara semakin banyak, terutama Jakarta.

Karena hal inilah, saya baru menyadari bahwa saya dulu sungguh beruntung bisa menghirup udara segar, dan tidak pernah saya hargai keberadaannya. 

Mungkin karena diberikan secara gratis oleh sang Pencipta, dan tidak memakai perjuangan untuk mendapatkan udara bersih, sehingga saya tidak menghargainya. 

Akan tetapi, ketika polusi udara datang dan sudah seperti menjadi tuan rumahnya, terasa sekali bahwa udara tidak lagi nyaman. 

Saya lebih senang berada dalam rumah ataupun gedung yang menawarkan kesejukkan, dibandingkan harus diluar, yang puanassssnyaaa minta ampun. Belum lagi debunya membuat kita terbatuk-batuk, hingga ada yang sesak nafas. 

Dari kecil, yang saya rasakan, kita tidak ditanamkan untuk mencintai lingkungan di sekitar kita. Kita masih memiliki mindset bahwa kebersihan lingkungan adalah kewajiban dari pemerintah, pihak developer dan masih banyak pihak lain lagi, selain diri kita sendiri.

Ingatkah pribahasa "Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing"?

Indonesia adalah rumah kita sendiri, pasti kita selalu ingin rumah kita selalu bersih dan rapi. Begitu pula dengan negara, ada baiknya kita membantu pemerintah untuk menjaga kebersihan lingkungan, karena hasilnya tersebut, akan kembali ke diri kita lagi yang sudah menjadi hak kita untuk mendapatkan kesehatan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun