Mohon tunggu...
Nana Marcecilia
Nana Marcecilia Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Menikmati berjalannya waktu

Mengekspresikan hati dan pikiran melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan featured

Solusi Polusi Udara Harus Dimulai dari Diri Sendiri

6 Agustus 2019   12:06 Diperbarui: 19 September 2021   08:30 526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi polusi udara (sumber: nicoletaionescu via kompas.com)

Tahun demi tahun berlalu, wilayah Gading Serpong semakin maju. Awalnya saya begitu senang melihat banyak pembangunan di Gading Serpong. 

Apalagi saat dibangun Summarecon Mall Serpong (SMS). Wuihhh, dahsyat sekali senangnya. Saya tidak perlu lagi ke Supermall Karawaci, karena Summarecon Mall ada didepan rumah saya. Saya hanya perlu berjalan kaki kurang lebih 5 menit, langsung deh sampai.

Saat itu developer di kawasan Gading Serpong ada dua, yakni Summarecon dan Ambassador, yang kemudian digantikan Paramount. Kedua developer ini sama-sama membangun properti, apalagi pada jenjang tahun tersebut investasi properti sedang diminati oleh banyak orang.

Dalam pembangunannya, Paramount jauh lebih gesit, dalam hitungan bulan, developer ini sudah banyak menghasilkan ruko dan perumahan. Berbeda dengan Summarecon yang jauh lebih hati-hati, dan masih memperhitungkan kenyamanan warga sekitar tinggal.

Sekolah pun tidak lagi hanya dua, tapi semakin banyak. Rumah sakit yang berdiri juga ada dua, kemudian banyak juga restoran yang hadir dan menawarkan menu makanan yang sangat lezat dilidah.

Seperti yang saya katakan, awalnya saya sangat senang sekali. Kawasan tempat saya tinggal semakin modern, maju, dan lengkap sekali fasilitasnya. 

Namun, semakin lama, ada rasa tidak nyaman yang saya rasakan, pembangunan properti seakan tidak pernah berhenti, pohon-pohon rindang jumlahnya semakin tahun semakin sedikit rasanya. 

Taman pun hanya ada di setiap cluster, itupun lahannya sangat sempit. Udara yang saya hirup sudah tidak sesegar dulu lagi. Bahkan hawanya saja semakin tahun semakin gersang. Sisi baiknya, kami sepertinya tidak perlu lagi ke padang gurun untuk merasakan hawa gersang.

Selain pohon dan taman, sungai pun semakin lama volumenya semakin naik, karena ada cluster, restoran dan sekolah yang dibangun dari kerukan sungai. Akhirnya ketika musim hujan, ada beberapa wilayah yang terkena banjir karena tidak bisa menampung luapan sungai. 

Padahal dulu, sebelum ada banyak properti, kawasan Gading Serpong sangat jauh dari kata banjir, walaupun aliran sungai sangat deras, atau terkadang hujan sangat lebat dan beruntun, wilayah Gading Serpong yang dulu sama sekali tidak pernah mengalami banjir.

Banyak orang yang sangat senang berkunjung ke Summarecon Mall Serpong. Apalagi saat akhir minggu. Jalanan menjadi sangat padat, bahkan terkadang macet sekali, karena (maaf) pengendara tidak ada yang mau mengalah, semuanya ingin cepat-cepat masuk ke area mall. Asap kendaraan rasanya tidak pernah berhenti melayang-layang di udara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun