Mohon tunggu...
Nana Marcecilia
Nana Marcecilia Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Menikmati berjalannya waktu

Mengekspresikan hati dan pikiran melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan featured

Solusi Polusi Udara Harus Dimulai dari Diri Sendiri

6 Agustus 2019   12:06 Diperbarui: 19 September 2021   08:30 529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi polusi udara (sumber: nicoletaionescu via kompas.com)

Teringat saat saya pertama kali pindah dari Jakarta ke Gading Serpong, Tangerang, sekitar 18 tahun yang lalu.

Area Gading Serpong ini masih diistilahkan sebagai jin buang anak. Sepi, banyak pohon rindang, cenderung seperti hutan. Komplek perumahan masih sangat sedikit sekali, jarak antara rumah yang satu ke rumah yang lain lumayan berjauhan. 

Saat itu area Gading Serpong hampir tidak dilirik oleh orang-orang yang ingin berinvestasi, bahkan dilirik untuk tinggal pun tidak. Karena bisa dikatakan, kawasannya masih kurang strategis.

Alfamart dan Indomaret saat itu masih sedikit sekali jumlahnya. Sekolah hanya ada dua, yakni BPK Penabur dan Tarakanita Gading Serpong, letaknya pun sangat berjauhan. Pasarnya sendiri hanya ada jenis tradisional dan itu terletak di daerah Kelapa II saja. 

Penjual makanan pun bisa dibilang hanya sedikit. Mall, sama sekali tidak ada, yang ada hanyalah Toko Serba Ada (Toserba), bila mau ke Mall, saya harus naik angkot satu kali ke Supermall Karawaci. Rumah sakit pun yang paling dekat hanyalah Siloam, terletak di kawasan Lippo Karawaci.

Kendaraan pribadi, seperti mobil dan motor sangatlah sedikit jumlahnya. Walaupun begitu, saat itu tidak ada orang yang membawa kendaraan pribadinya ugal-ugalan. 

Semuanya sangat rapi dan saling memberikan jalan. Hal yang membuat saya semakin betah di Gading Serpong. Walau tidak saling kenal, tapi kami semua saling menghargai satu sama lain, bahkan saling melindungi, dari orang pendatang, sampai penduduk asli kawasan tersebut.

Udaranya saat itu masih sangat bersih. Maklum masih banyak pohon dan taman. Saya sendiri dulu sering berjalan kaki dari rumah ke sekolah, sekitar kurang lebih 30 menit. 

Saat itu saya sangat tidak menghargai udara bersih yang saya hirup. Saya hanya merasa kesal sekali kenapa harus bangun begitu pagi ke sekolah.

Selain itu di Gading Serpong, juga dilalui oleh sungai yang sangat besar, jernih, arusnya pun masih sangat deras. Enak sekali pemandangannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun