Mohon tunggu...
NAILI MUNA
NAILI MUNA Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

bismillah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kurangnya Pemanfaatan Sampah yang Membeludak di Singosari dan Cara Menanggulangi Sampah

7 Juni 2021   13:14 Diperbarui: 7 Juni 2021   13:34 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KARYA : NAILI MUNA

Sampah memiliki arti yang sangat penting menurut saya, karena sehelai atau sebutir sampah yang berserakan atau di suatu tempat yang sembarangan memiliki manfaat yang besar bagi kehidupan. Sampah secara umum dibagi menjadi dua yaitu sampah organik dan sampah anorganik. 

Secara singkat sampah organik adalah sampah yang mudah terurai oleh keadaan lingkungan dan seiring berjalannya waktu yang tidak begitu lama. Sedangkan sampah anorganik adalah kebalikan dari sampah organik yaitu sampah yang sulit terurai oleh lingkungan sehingga sampah tersebut seharusnya atau lebih baik dimanfaatkan oleh manusia dengan sebaik dan semaksimal mungkin, yaitu dengan cara mendaur ulang kembali sampah-sampah anorganik tersebut yang berada dilingkungan sekitarnya dengan berbagai macam cara yang sudah manusia pelajari sebelumnya. akan tetapi sampah anorganik ini ada yang mengatakan bisa terurai oleh keadaan lingkungan tertentu dan juga waktu yang sangat lama yaitu ada yang mengatakan bahkan hampir sampai 500 tahun lebih lamanya sampah anorganik itu bisa benar-benar terurai dengan sempurna. 

Oleh karena itu kita sebagai manusia yang bersifat atau berperan sebagai konsumen akan segala hal alangkah baiknya kita mendaur ulang sampah-sampah minimal di sekitar lingkungan kita dengan sangat-sangat maksimal. Karena apabila seorang manusia di bumi ini mendaur ulang sampah yang ada di sekitar lingkungannya dengan maksimal maka hasil akhir dari perbuatan manusia tersebut sangat berfungsi dan berpengaruh terhadap masa depannya nanti selama mereka hidup di bumi ini.

Dengan harapan yang seperti itu, ini semua tergantung niat dan keikhlasan hati nurani setiap manusia di bumi ini. Sebagai contohnya adalah pemanfaatan sampah yang sangat minim yang ada di Kecamatan Singosari ini, sampah di sekitar lingkungannya terkadang hanya dibiarkan begitu saja hingga sampai akhirnya ada seorang pengangkut sampah yang mengangkut sampah-sampah tersebut.

Di Singosari ini saya tidak banyak bahkan hanya beberapa saja menemukan orang yang memanfaatkan sampah-sampah yang ada di lingkungan sekitar. 

Setelah saya mengamati secara mandiri pada beberapa nama jalan di Kecamatan Singosari tersebut banyak yang sangat memprihatinkan apabila sampah-sampah tersebut tidak diangkut oleh petugas sampah yang bertugas pada daerah tersebut. 

Contohnya yaitu pada jalan masjid, di daerah tersebut penduduknya lumayan padat dan juga pada jalan tersebut terdapat satu yayasan yaitu Al-Maarif yang sangat banyak sekali orang pada hari senin hingga sabtu karena banyak anak yang sedang bersekolah pada hari tersebut di yayasan tersebut. 

Pada daerah tersebut hanya terdapat tiga orang pengangkut sampah setiap harinya, setiap pengangkut sampah mengangkut sampah sesuai dengan kesepakatan RT atau RW setempat, jadi setiap T atau RW satu orang pengangkut sampah. 

Pada penelitian yang saya lakukan yaitu ketika berada pada RT 05 RW 04 pada daerah tersebut pada hari-hari besar atau tidak hari besar pun terkadang tukang  sampah tidak mengambil sampah warga yang ada pada daerah tersebut atau RT tersebut. 

Belum diketahui alasan pengangkut sampah itu kenapa sampai pengangkut tersebut tidak mengangkut sampah warga RT 05 tersebut. Aa yang mengatakan mungkin apabila tanggal merah pengangkut tersebut sudah berjanji di awal perjanjian pengangkut sampah tersebut ikut libur kecuali hari minggu, ada yang mengatakan juga apabila tidak mengangkut sampah pada hari-hari biasa mungkin itu karena faktor usia pengangkut sampah tersebut karena bisa dibilang sudah tua.

Menurut saya dengan masalah seperti itu sebaiknya warga Kecamatan Singosari memikirkan atau bahkan bertindak akan sampah yang menumpuk tersebut, dengan cara-cara sederhana. Yaitu seperti memisahkan mana yang sampah organik dan mana yang sampah anorganik. 

Dengan memisahkan sampah-sampah tersebut menjadi dua maka kemungkinan juga lingkungan juga sedikit tertata rapi. Setelah itu seharusnya juga setelah memisahkan sampah-sampah tersebut menjadi dua kantong plastik atau tempat sampah yang berbeda, sebaiknya masyarakat tersebut berfikiran dengan memanfaatkan kedua macam sampah tersebut dengan ide-ide yang kreatif. 

Atau apabila penduduk daerah tersebut sibuk dengan pekerjaan yang mayoritasnya masyarakatnya tidak ada di rumah atau bekerja di luar rumah. Sampah yang merupakan anorganik paling tidak dijual untuk menambah penghasilan harian. 

Dari situlah mungkin warga tersebut bingung dengan kapasitas sampah anorganik yang banyak mau dijual ke mana karena daerah tersebut jauh bahkan tidak ada yang menerima sampah anorganik yang akan diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat lagi setelah di olah. Maka mungkin solusi dari saya, sebaiknya ketua RT daerah tersebut memanfaatkan remaja-remaja yang ada pada daerah tersebut untuk berkreasi sekreatif mungkin dan seharusnya bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari dari bahan baku sampah anorganik warga setempat sendiri.

Akan tetapi dengan ide seperti itu dari saya mungkin banyak warga yang kontra dengan argumen yang saya ciptakan. salah satunya yaitu ibu Ida yang merupakan warga setempat yang memiliki 7 orang anak, ibu itu berkata yang intinya sebaiknya jangan memanfaatkan remaja-remaja didaerah sini untuk mengolah sampah karena kebanyakan remaja pada daerah ini lebih dan wajib fokus terhadap pendidikan entah itu SD,SMP,SMA, dan bahkan jenjang perkuliahan, karena apabila RT setempat memanfaatkan remaja-remaja tersebut akan nyaman dengan berkreasi seperti itu sehingga meninggalkan kewajiban pendidikannya atau bahkan putus sekolah. menurut ibu Ida alangkah baiknya RT setempat menghimbau para ibu-ibu dan bapak-bapak yang mayoritas pekerjaannya di rumah saja untuk berkreasi dan memanfaatkan sampah-sampah organik dan anorganik dengan maksimal.

Untuk menanggulangi permasalahan sampah organik dan anorganik di daerah jalan Masjid tersebut menurut saya sedikit mudah apabila masyarakat di daerah tersebut mendengar himbauan dari RT dan mengetahui akan sangat bermanfaatnya sampah-sampah tersebut bagi kehidupan masing-masing manusia di hari-hari berikutnya dan juga mengerti arti kebersihan lingkungan yang sebenarnya.

Cara mengatasi permasalahan tersebut yang pertama adalah yang paling tidak sulit dilakukan oleh semua orang tidak hanya masyarakat daerah tersebut bahkan sifatnya wajib yaitu membuang sampah pada tempatnya disertai juga memilah mana yang sampah organik dan mana yang sampah anorganik, cara ini memang sangat lah sepele akan tetapi manfaatnya sangat lah besar untuk mengurangi pencemaran dan membuat lingkungan seluruh daerah tersebut lebih bersih dan indah. 

Cara yang kedua yaitu apabila kita berbelanja sebaiknya kita membawa kantong belanja dan alat makan sendiri karena dengan melakukan cara tersebut tanpa kita sadari kita dapat mengurangi penggunaan plastik di bumi ini dan juga membawa makanan bekal sendiri kita juga dapat membiasakan gaya hidup yang sehat karena kemungkinan bekal yang kita bawa mengandung empat sehat lima sempurna. cara yang ketiga yaitu seperti kita mendonasikan barang-barang yang sudah tidak terpakai, mungkin setiap masyarakat di Indonesia memiliki barang yang menumpuk di gudang yang dengan kata lain sudah tidak pernah terpakai arau bahkan tidak akan terpakai lagi. 

Dengan cara mendonasikan barang-barang yang sudah tidak terpakai tersebut ke orang yang lebih membutuhkan tentu hal tersebut merupakan perilaku yang lebih mulia karena tindakan tersebut akan mengurangi jumlah sama yang kita buang dan juga kita dapat membantu masyarakat lain yang lebih membutuhkan. 

Cara yang terakhir yaitu kita sebagai manusia harus pintar-pintar mendaur ulang dan membuat kompos dari bahan baku sampah, setiap manusia pasti mempunyai sedikit waktu luang dalam sehari-harinya, untuk mengisi waktu luang tersebut dengan kegiatan yang bermanfaat bagi kehidupan dan lingkungan dengan cara ini dapat dijadikan suatu pilihan. sampah anorganik bisa didaur ulang menjadi beberapa kerajinan seperti tas dari bungkus plastik kopi, vas bunga dari botol dan pipa bekas. Sedangkan untuk sampah yang organik kita bisa menjadikan sampah tersebut menjadi kompos yang fungsinya untuk menyehatkan atau menyuburkan tanaman dan bunga yang ada di bumi ini.

Itulah beberapa cara menurut saya untuk menanggulangi sampah yang berada di daerah tersebut untuk menangani sampah dengan efektif apabila masyarakat tersebut melaksanakannya dengan semaksimal mungkin untuk menciptakan lingkungan sekitar yang sehat. Mungkin sebagai pembaca ada cara atau ide kreatif lain yang dapat membatu mewujudkan Singosari yang bebas dari sampah. Akan tetapi yang paling terpenting adalah setiap manusia mulai merealisasikan yang di mulai dari sekarang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun