Mohon tunggu...
Nahdah Hafizhah
Nahdah Hafizhah Mohon Tunggu... Freelancer - -

-

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

5 Tradisi Unik Idul Adha di Indonesia

12 Mei 2023   12:30 Diperbarui: 12 Mei 2023   12:31 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak hanya momen Hari Raya Idul Fitri yang dijadikan sebagai momen kemenangan, umat Islam juga merayakan Hari Raya Idul Adha di setiap tahunnya. Biasanya, momen Idul Adha identik dengan bakar-bakaran daging qurban atau biasanya disebut "nyate" yang dilakukan dengan orang-orang tersayang.

Hari Raya Idul Adha sendiri diperingati setiap bulan Dzulhijah pada hari ke-10. Dikenal dengan negara mayoritas umat Islam terbanyak di dunia sekaligus negara yang penuh budaya ternyata di berbagai daerah Indonesia memiliki macam-macam tradisi untuk merayakan Hari Raya Idul Adha.

Apa saja sih macam-macam tradisi perayaan Idul Adha di Indonesia? 

Yuk simak 5 tradisi Idul Adha di Indonesia yang ditunggu-tunggu!

1. Tradisi Grebeg Gunungan

Grebeg Gunungan merupakan tradisi Idul Adha yang dimeriahkan oleh masyarakat Yogyakarta. Tradisi ini dilakukan dengan cara mengarak hasil bumi mulai dari halaman keraton sampai Masjid Gede Kauman. Biasanya, hasil bumi yang diarak berisikan sayur-mayur dan buah-buahan.

menpan.go.id
menpan.go.id

Tradisi ini rutin dilaksanakan oleh masyarakat Yogyakarta sebagai bentuk syukur atas turunnya hasil bumi yang melimpah. Masyarakat setempat meyakini bahwa hasil bumi yang berhasil diambil dan disusun dalam bentuk gunungan akan membawa kelimpahan rezeki. 

2. Tradisi Gamelan Sekaten

Gamelan Sekaten adalah tradisi masyarakat Cirebon yang dilaksanakan setiap perayaan Idul Adha. Tradisi ini adalah dakwah dari Sunan Gunung Jati selama beliau menyebarkan agama Islam di Cirebon. Gamelan sekaten sendiri merupakan barang pemberian dari Kerajaan Demak Bintoro dari perkawinan antara Ratu Mas Nyawa (Putri Raden Fatah, Raja Demak) dengan Pangeran Bratakelana (Putra Sunan Gunung Jati) pada tahun 1945.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun