Mohon tunggu...
Nafiza Khofifah
Nafiza Khofifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Unissula

Teruslah menulis tanpa peduli karyamu kelak akan dihargai oleh siapa dan senilai berapa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Semarang, Kota Sejuta Sejarah

19 Mei 2021   09:11 Diperbarui: 19 Mei 2021   09:21 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Semarang merupakan ibu Kota Provinsi Jawa Tengah sekaligus kota metropolitan terbesar kelima setelah Jakarta, Surabaya, Medan, dan Bandung. Semarang memang termasuk ibu Kota yang jarang sekali menjadi diperbincangkan, lain halnya dengan Kota Demak, Kendal, Pekalongan, serta kota - kota lainnya. Namun siapa sangka, Kota Semarang juga memiliki pesona dan ciri khas tersendiri diantara kota yang lain. Sebagaimana orang mengenal sebuah kota sebab adanya sesuatu yang menarik dari kota tersebut. 

Semarang juga terdapat hal - hal menarik didalamnya yang tak banyak orang ketahui. Semarang terdiri dari Kota Semarang yang menjadi ibu Kota Jawa Tengah dan Kabupaten Semarang dengan ibu Kota nya yaitu Ungaran. Perbedaan antara keduanya yaitu apabila Kota Semarang terletak di dataran rendah, sedangkan Kabupaten Semarang terletak di dataran tinggi. Maka, sudah tidak asing lagi apabila Kabupaten Semarang menjadi tujuan utama bagi wisatawan yang ingin menikmati sejuknya suasana perbukitan dan indahnya pemandangan dari atas bukit.

Wilayah Semarang dulunya adalah pelabuhan yang digunakan oleh bangsa Belanda saat masih menguasai Indonesia. Selain itu, peninggalan - peninggalan lainnya juga diabadikan dalam bentuk bangunan yang dijadikan wisata hingga sekarang. Beberapa destinasi yang sangat familiar dan banyak dikunjungi di Semarang antara lain, Kota Lama, Lawang Sewu, Klenteng Sam Po Kong, Simpang Lima, dan masih banyak lagi. Tidak sedikit tempat wisata di Semarang merupakan bentuk dari bangunan tua peninggalan penjajah. 

Bagaimana tidak, Semarang menjadi salah satu kota yang juga  turut andil menjadi saksi bagaimana perjuangan para pahlawan melawan penjajah, hal ini ditandai dengan banyaknya bangunan - bangunan di Semarang yang tak lain adalah peninggalan pada masa penjajahan. Lalu kemudian sejarah - sejarah itu disimpan dan dikenang dalam wujud bangunan yang diabadikan. Tak hanya itu saja, sejarah lainnya yang berasal dari Semarang tak kalah luas dibandingkan kota - kota lain. Disamping itu pula, jarak antar wisata yang dapat tidak saling berdekatan menjadikan kita seperti berkeliling kota Semarang.

Saya sebagai mahasiswa UNISSULA semester 4 pun masih ingat betul bagaimana kesan pertama saya saat menjejakkan kaki di Semarang. Tanggapan pertama saya yang keluar adalah "Semarang hanya kota yang tidak terlalu sejuk dan tidak ada hal yang menarik". Namun, setelah beberapa bulan menetap, barulah saya tahu bahwa Semarang merupakan kota yang menyajikan kesan kota yang dipenuhi oleh sejarah dan menjadikannya tampak istimewa, berbeda dengan kota lainnya. 

Orang yang pertama kali ke Semarang pasti akan merasa terkagum - kagum oleh kota dengan sejuta sejarahnya itu. Jika tujuan ke Semarang dari arah timur, kita akan disambut oleh mulai dari Rumah Sakit Islam Sultan Agung, UNISSULA, SMA Sultan Agung, hingga SMP Sultan Agung. Yayasan Sultan Agung sendiri lokasinya dekat dengan terminal dari berbagai jurusan, sehingga mudah sekali mendapatkan kendaraan umum disana.

Pertama kali mengelilingi kota Semarang, kita akan merasa kesulitan jika tidak menggunakan penunjuk arah, sebab jalan di Semarang banyak yang sama dan hanya satu arah. Berbeda jika sudah terbiasa melewati rute di Semarang, kita akan dengan mudah lewat jalan pintas dan lebih efektif menuju tempat tujuan kita. Arah menuju kota Semarang banyak sekali terdapat kawasan perumahan berarsitektur Belanda yang memang sengaja dikhusukan bagi orang Belanda yang tinggal di Semarang. Bangunan - bangunan tersebut merupakan salah satu bangunan yang sengaja dibiarkan dan tetap dihuni sampai sekarang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun