Mohon tunggu...
niti negoro57
niti negoro57 Mohon Tunggu... Wiraswasta - Guru Ndeso

Seneng ngulik sesuatu yang asing

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Menjelajahi Tradisi Ngabuburit di Kota Lama Semarang

20 Maret 2024   16:28 Diperbarui: 20 Maret 2024   16:33 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Ngabuburit di Kota Lama Semarang (Sumber: pilar.id)

Bulan Ramadhan tidak hanya tentang puasa dan ibadah, tetapi juga tentang momen kebersamaan dan kegembiraan. Di Kota Lama Semarang, sebuah kawasan bersejarah yang kaya akan budaya dan tradisi, terdapat tradisi ngabuburit yang menjadi bagian tak terpisahkan dari semaraknya bulan suci ini. 

Mari kita menjelajahi lebih dalam tentang pengalaman ngabuburit di Kota Lama Semarang, di mana sejarah bertemu dengan kehangatan persaudaraan dalam suasana Ramadhan. 

Di tengah gemerlapnya lampu-lampu kota dan sejarah yang terukir dalam setiap sudutnya, Kota Lama Semarang menjadi panggung yang menawan untuk merayakan tradisi ngabuburit. Menyambut bulan suci Ramadhan, masyarakat Kota Lama Semarang memeluk tradisi kuno yang tak lekang oleh waktu ini dengan penuh antusiasme.

 Dengan beragam kegiatan yang menghidupkan kembali kebudayaan dan kebersamaan, ngabuburit di Kota Lama Semarang bukan sekadar sebuah kegiatan, tetapi juga sebuah perayaan akan kehangatan dan kebersamaan dalam menyambut kedatangan bulan Ramadhan. Mari kita telusuri lebih dalam tentang tradisi ngabuburit yang khas dan berwarna di Kota Lama Semarang.

Suasana Ramadhan yang Memikat

Ketika senja menyapa dan waktu berbuka puasa tiba, Kota Lama Semarang bertransformasi menjadi tempat yang penuh semangat dan kehidupan. Para pengunjung mulai memadati jalanan yang bersejarah, mencari tempat-tempat terbaik untuk menikmati hidangan lezat sebelum waktu Maghrib tiba. 

Suasana yang kental dengan aroma makanan khas Ramadhan, suara adzan yang mengalun indah, dan keramaian dari berbagai kegiatan menjadikan Kota Lama Semarang sebagai tempat yang ideal untuk ngabuburit.

Berkeliling dan Menikmati Keindahan Sejarah
Salah satu daya tarik utama ngabuburit di Kota Lama Semarang adalah keindahan arsitektur dan sejarahnya. Para pengunjung dapat berkeliling di antara bangunan-bangunan tua yang megah, seperti Lawang Sewu, Gereja Blenduk, dan Bangsal Wulung. Sambil menikmati pemandangan yang memukau, mereka juga dapat mengabadikan momen-momen indah tersebut melalui foto-foto yang menakjubkan.

Kuliner Khas Ramadhan yang Menggugah Selera

Tak bisa dipungkiri, ngabuburit di Kota Lama Semarang juga merupakan kesempatan yang sempurna untuk menjelajahi ragam kuliner khas Ramadhan. Warung-warung dan penjual kaki lima menjajakan berbagai hidangan lezat, mulai dari soto, nasi goreng, hingga aneka kue tradisional. Tak lupa, es degan dan es kelapa muda menjadi minuman yang sangat dinikmati untuk menyegarkan tenggorokan setelah seharian berpuasa.

Kegiatan Budaya dan Kesenian

Selain menikmati kuliner, ngabuburit di Kota Lama Semarang juga menawarkan berbagai kegiatan budaya dan kesenian yang menarik. Pertunjukan musik tradisional, pentas seni, dan pameran kerajinan lokal seringkali menghibur para pengunjung. Tak jarang, ada juga acara khusus seperti tadarusan, pengajian, dan bazaar Ramadhan yang menambah khazanah pengalaman ngabuburit di Kota Lama Semarang.

Penutup yang Meriah
Saat waktu berbuka puasa tiba, suasana di Kota Lama Semarang menjadi semakin meriah. Para pengunjung berkumpul di sekitar tempat-tempat makan, bersama-sama menikmati hidangan lezat sambil berbincang dan tertawa bersama. Setelah berbuka, kegiatan ngabuburit masih berlanjut, dengan banyaknya acara dan hiburan malam yang diselenggarakan di sepanjang jalan-jalan kota.

Tradisi ngabuburit di Kota Lama Semarang tidak sekadar menjadi aktivitas menyambut berbuka puasa, tetapi juga menjadi pengalaman yang mendalam dan bermakna bagi setiap individu yang merayakannya. 

Di balik riuh rendahnya kegiatan dan aroma hidangan yang menggoda, terdapat kebersamaan yang menghangatkan, keceriaan yang menghibur, dan kedamaian yang menyatu dalam satu kesatuan. 

Melalui ngabuburit, masyarakat Kota Lama Semarang tidak hanya merayakan tradisi kuno, tetapi juga merajut tali persaudaraan dan kebersamaan yang kokoh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun