Mohon tunggu...
Ihdi Bahrun Nafi
Ihdi Bahrun Nafi Mohon Tunggu... Administrasi - Foto Pribadi

Just Ordinary Man

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen | Keteguhan Hati Seorang Nenek

16 September 2018   12:21 Diperbarui: 19 September 2018   00:53 2227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa orang menghubungi anaknya dan menunggu rumahnya. Setelah anak dan cucunya pulang, orang-orang pun bergantian memberitakan bahwa nenek Khodijah sudah dirawat inap selama berjam-jam. Mendengar hal itu, disuruhnya seorang cucu perempuan oleh ibunya untuk menjenguk nenek. Setelah berganti pakaian, cucunya pun berangkat lalu disusul ibunya beberapa menit kemudian.      

Sudah hampir tiga hari, nenek di rawat inap di klinik dan hendak dirujuk ke rumah sakit terdekat. Anaknya pun juga jarang pulang rumah, sedang hanya cucunya yang berdiam di rumah sesekali pulang setelah sekolah mampir menginap di rawat inap. Entah ke mana anaknya itu, sejak ditinggal suaminya kerja proyekan di luar kota sering tidak di rumah. Kabarnya sedang ikut-ikutan acara sosialita para ibu-ibu muda hingga lupa pulang, atau mungkin lembur sampai lupa dimana rumahnya.

Setelah suaminya pulang, ia pun mencari ke mana istrinya itu. Kebetulan hari itu, istrinya pulang dan ditanya kemana mertuanya yang sudah renta itu hendak diberi hadiah.

"Di mana Nenek, bu?"

"Yang ibu tahu, kemarin di rawat inap.. entah sekarang ke mana"

" Oh, sekarang apa sudah baikan?"

" Entahlah,"

" Lho, Bagaimana to ibunya sendiri kok ndak tahu."

Istrinya hanya terdiam ketika ditanya suaminya itu dan menaruh barang-barangnya yang kemarin ditentengnya lalu menuju kamar mandi. Suaminya hanya geleng-geleng melihat sikap istrinya.

Suaminya pun keluar rumah dan mencari tahu ke tetangga-tetangganya. Setelah mandi dan merapikan barang bawaanya, istrinya lalu pergi kembali. Melihat hal itu, suaminya memanggil-manggilnya tapi sang istri berlalu pergi dengan motornya. 

Suami yang biasa dipanggil Herman itu, menghela nafas dan segera menemukan kembali mertuanya. Di tengah jalan, ia bertemu anaknya Ria dan menanyakan perihal mertuanya. Ria yang tahu dimana neneknya sekarang, tanpa pikir panjang mengantarkan ayahnya ke tempat rawat inap.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun