perkembangan moral anak usia prasekolah (PAUD) berada pada tingkatan yang paling dasar yang dinamakan dengan penalaran moral prakonvensional.Â
Pada tingkat ini, anak belum menunjukkan internalisasi nilai-nilai moral. Namun, beberapa anak usia PAUD sudah memiliki kepekaan atau insting yang tinggi untuk bereaksi terhadap lingkungannya (positif dan negatif).Â
Misalnya, ketika guru/orang tua membuat tradisi atau menyajikan anak-anaknya dengan perilaku yang sopan, seperti positif lainnya maka dengan sendirinya perilaku seperti itu akan terinternalisasi dalam diri anak sehingga menjadi suatu kebiasaan mereka seharihari. Â
- Factor -- factor yang memengaruhi perkembangan moral bagi anak :
- Faktor Keluarga
 Keluarga merupakan lingkungan terdekat dalam diri anak, Termasuk disini pola asuh orang tua dalam mengasuh dan mendidik anak memberi pengaruh dalam pembentukan dan perkembangan moral anak. Kualitas hubungan dan komunikasi orang tua dengan anak juga akan memengaruhi perkembangan moral untuk anak.
Menurut Freud (Dalam Mudjiran, 2000:93) "baik pria atau wanita meniru tingkah laku orang tua yang sejenis kelamin sama adalah karena keinginan untuk menjadi seperti  orang tua".Selanjutnya Bronfenbrenner (Dalam Mujiran, 2000:93)  mengemukakan bahwa seorang anak meniru seluruh  atau sebagain aspek-aspek tingkah laku orang tua mereka yang berikut, yaitu :
- Â Keseluruhan tingkah laku
- Â Motivasi
- Â Aspirasi
- Â Faktor lingkungan
memegang peranan penting. Dari semua unsur yang mempengaruhi lingkungan sosial, yang tampak sangat penting adalah unsur lingkungan yang secara langsung dikenali atau disikapi oleh seseorang sebagai perwujudan nilai-nilai tertentu. Berapa banyak panutan (orang dewasa yang mendukung, teman, orang terkenal, dll.) yang mengidentifikasi anak sebagai citra ideal.Â
Perubahan dan kemajuan di berbagai bidang membawa perubahan nilai moral dan sikap warga di tengah perubahan, kemajuan/kemerosotan moral dapat terjadi.Â
Perbedaan perilaku moral individu sebagian merupakan dampak dari pengalaman dan pelajaran yang dipetik dari nilai-nilai lingkungan masyarakat. Lingkungan memberi penghargaan dan hukuman. Hal ini secara kondisional merangsang proses pembelajaran dan perkembangan moral.