Mohon tunggu...
Nadya Nadine
Nadya Nadine Mohon Tunggu... Lainnya - Cepernis yang suka psikologi

Lahir di Banyuwangi, besar di ibu kota Jakarta, merambah dunia untuk mencari sesuap nasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Waktu

10 Desember 2019   06:40 Diperbarui: 15 Desember 2019   16:40 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Waktu
Adalah akar seluruh bumi
Makhluk-makhluk ini
Yang dari waktu ke waktu
Dibelaikan kehidupan diri

Dalam setiap dada dititipkan sekeping hati
Dalam setiap lelap dititipkan selembar mimpi

Waktu
Memberi dan mengajari bagaimana jari-jari melentikkan diri
Bagaimana gerak bisa membentuk sebuah, suatu tari

Dalam setiap wajah diselipkan sekeping asa
Dalam setiap jiwa diselipkan sepotong cita-cita

Waktu
Tak punya musuh tak punya teman
Hanya kedamaian dalam kesendirian
Membonceng kita dalam caravan panjang
Memberi nama pada tiap-tiap kehidupan

Dalam setiap ingatan dititipkan kenangan
Dalam setiap ikrar dititipkan janji-janji kesetiaan

Waktu
Berkelana sejak awal zaman bentuk permulaan
Kita tak tahu kemana,...???
Hanya yang kita tahu
Waktu menuntun kita kedepan

Dalam setiap cerita dititipkan pesan-pesan
Dalam setiap misteri dibubuhkan kerahasiaan

Waktu
Dan kita harus pergi
Bagai angin diatas ladang ia merundukkan tanaman
Maka, mari kita menunduk
Semua mesti tunduk

Pada setiap insan dititipkan tugas-tugas pekerjaan
Pada tiap iman diisikan singgasana bisu Kesunyian

Waktu
Di  bawah nafas angin yang berlalu kitapun tunduk merunduk tanpa menumbuhkan takluk
Merunduk berganti-ganti pada waktu yang terus menyeret pergi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun