Berbeda dengan dakwah bil lisan yang mengandalkan ceramah, khutbah, atau diskusi, dakwah bil hal lebih fokus pada aksi nyata. Kegiatan seperti "Jumat Berkah", di mana makanan dibagikan kepada masyarakat setiap hari Jumat, atau aksi "Berbagi Takjil" selama bulan Ramadan, adalah contoh-contoh konkrit dari dakwah bil hal. Meski bersifat insidental, bentuk dakwah ini sangat dibutuhkan dan diharapkan bisa menjadi lebih sistematis dan berkelanjutan ke depannya.
3. Dakwah Bil Qalam (Dakwah dengan Tulisan)
Bentuk dakwah yang ketiga adalah dakwah bil qalam, yaitu berdakwah dengan cara menulis. Dalam konteks ini, tulisan dijadikan sebagai media untuk menyampaikan ajaran Islam kepada khalayak luas. Dakwah jenis ini dikenal juga sebagai dakwah literasi atau dakwah berbasis tulisan.
Media tulisan sangat beragam, bisa berupa buku, artikel, opini di media massa, blog, caption di media sosial, hingga tulisan dalam bentuk digital seperti e-book atau bahkan thread di Twitter. Melalui tulisan, pesan-pesan dakwah bisa tersebar luas dan bertahan dalam jangka waktu yang lama. Tulisan memiliki daya jangkau dan kekuatan pengaruh yang unik karena bisa dibaca dan direnungkan kapan saja oleh pembacanya.
Dalam perkembangan dakwah kontemporer, dakwah bil qalam menjadi sangat penting, terlebih di era digital saat ini. Aktivitas menulis tentang Islam dan menyebarkannya melalui internet telah menjadi bagian penting dalam membangun kesadaran keislaman masyarakat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI