Mohon tunggu...
Nadila Sahla Mulia
Nadila Sahla Mulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurusan Pendidikan Sosiologi Universitas Negeri Jakarta

saya adalah mahasiswa jurusan pendidikan sosiologi yang memiliki ketertarikan di bidang literasi dan sastra

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemuda dan Kriminalitas

2 April 2024   21:27 Diperbarui: 2 April 2024   21:32 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pemuda dan Kriminalitas: Perspektif Fungsionalisme Struktural

Pemuda adalah istilah yang umumnya merujuk kepada individu yang berada dalam rentang usia remaja hingga dewasa muda, biasanya antara usia 15 hingga 30 tahun. Pemuda sering kali dianggap sebagai masa transisi dari masa remaja menuju kedewasaan, di mana individu tersebut mengalami perkembangan fisik, emosional, dan sosial yang signifikan.

Pengertian pemuda dalam beberapa aspek :

*Hukum, pemuda adalah manusia yang berusia 15 -- 30 tahun

*Biologis, pemuda adalah manusia yang sudah mulai menunjukkan tanda-tanda kedewasaan seperti adanya perubahan fisik

*Agama, pemuda adalah manusia yang sudah memasuki fase aqil baligh yang ditandai dengan mimpi basah bagi pria biasanya pada usia 11 -- 15 tahun dan keluarnya darah haid bagi wanita biasanya saat usia 9 -- 13 tahun.

*Secara pembangunan masyarakat, pemuda adalah satu identitas yang potensial. Kedudukannya yang strategis sebagai penerus cita -- cita perjuangan bangsa dan sumber daya manusia bagi pembangunan bangsanya.

*Sosial, pemuda adalah individu yang selalu aktif terlibat dalam berbagai kegiatan sosial dalam rangka membuat tujuan hidupnya berarti bagi manusia lain.

*Psikologis, pemuda adalah individu dengan karakter yang dinamis, bahkan bergejolak dan optimis namun belum memiliki pengendalian emosi yang stabil.

Kriminalitas sendiri merujuk pada perilaku yang melanggar hukum atau norma sosial yang berlaku dalam suatu masyarakat. Ini mencakup berbagai tindakan seperti pencurian, penyerangan, penipuan, dan kejahatan lainnya yang dapat merugikan individu atau kelompok lain serta merusak ketertiban dan keamanan sosial.Kriminalitas merujuk pada perilaku yang melanggar hukum atau norma sosial yang berlaku dalam suatu masyarakat. Ini mencakup berbagai tindakan seperti pencurian, penyerangan, penipuan, dan kejahatan lainnya yang dapat merugikan individu atau kelompok lain serta merusak ketertiban dan keamanan sosial.

Dalam pandangan fungsionalisme struktural, masyarakat dianggap sebagai suatu sistem yang terdiri dari berbagai bagian yang saling terkait dan berkontribusi terhadap stabilitas sosial. Teori ini menekankan pentingnya fungsi sosial yang dijalankan oleh berbagai institusi dan struktur dalam masyarakat. Ketika menerapkan perspektif ini pada pemuda dan kriminalitas, perhatian tertuju pada peran pemuda dalam menjaga stabilitas sosial serta faktor-faktor struktural yang mendorong keterlibatan mereka dalam perilaku kriminal.

Pemuda sering kali dianggap sebagai kelompok yang rentan terhadap kriminalitas. Dalam perspektif fungsionalisme struktural, pemuda dilihat sebagai bagian dari sistem sosial yang memiliki peran penting dalam menjalankan fungsi-fungsi tertentu, seperti reproduksi budaya, peralihan generasi, dan inovasi sosial. Namun, ketika pemuda gagal menyesuaikan diri dengan tuntutan sosial atau tidak mendapatkan saluran yang sesuai untuk ekspresi kebutuhan mereka, munculnya perilaku kriminal dapat dianggap sebagai hasil dari ketidakseimbangan dalam sistem sosial.

Salah satu faktor struktural yang sering dikaitkan dengan kriminalitas pemuda adalah kurangnya akses terhadap kesempatan ekonomi dan pendidikan yang adil. Pemuda yang mengalami ketidaksetaraan dalam hal ekonomi dan pendidikan cenderung memiliki lebih sedikit peluang untuk mencapai tujuan mereka secara legal, sehingga mereka mungkin tergoda untuk terlibat dalam aktivitas kriminal sebagai alternatif untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Selain itu, lemahnya jaringan sosial dan dukungan keluarga juga dapat menjadi faktor yang menyebabkan pemuda rentan terhadap kriminalitas. Kurangnya dukungan dari keluarga dan komunitas dapat membuat pemuda merasa terisolasi dan kesepian, meningkatkan kemungkinan mereka mencari pergaulan di lingkungan yang merugikan dan terlibat dalam perilaku yang tidak sesuai dengan norma-norma sosial yang ada.

Namun demikian, dalam perspektif fungsionalisme struktural, kriminalitas juga dapat dianggap sebagai bagian yang tidak diinginkan namun penting dari sistem sosial. Konflik dan ketegangan yang timbul akibat kriminalitas dapat memicu perubahan dalam struktur sosial, mendorong masyarakat untuk mengevaluasi dan memperbaiki kelemahan dalam sistem yang ada.

Dalam menyikapi masalah kriminalitas pemuda, pendekatan yang diambil oleh perspektif fungsionalisme struktural akan mencakup upaya untuk mengidentifikasi dan mengatasi ketidakseimbangan struktural dalam masyarakat yang dapat menyebabkan pemuda terlibat dalam perilaku kriminal. Ini melibatkan upaya untuk memberikan kesempatan yang adil dalam hal pendidikan, pekerjaan, dan dukungan sosial, sehingga pemuda dapat menjadi bagian yang produktif dan berkontribusi positif terhadap stabilitas sosial secara keseluruhan.

Dengan demikian, pemahaman tentang kriminalitas pemuda dalam perspektif fungsionalisme struktural memberikan wawasan yang mendalam tentang peran pemuda dalam masyarakat serta faktor-faktor struktural yang mempengaruhi tingkat kriminalitas di kalangan mereka. Melalui upaya yang terarah untuk mengatasi ketidakseimbangan struktural dan memberikan kesempatan yang setara bagi pemuda, masyarakat dapat menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan yang positif dan mengurangi tingkat kriminalitas di kalangan pemuda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun