Mohon tunggu...
Nadia Putri Sarah Pardede
Nadia Putri Sarah Pardede Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris

Sedang dalam proses menjadikan nulis sebagai kewajiban.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Manfaatkan Produk Keuangan Bisa Dapatkan Keuntungan? Bisa!

31 Agustus 2020   21:23 Diperbarui: 31 Agustus 2020   21:22 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Dengan menabung di Bank banyak keuntungan yang kita dapatkan, saldo tabungan kita dapat berkembang juga dengan pemberian bunga yang dihitung tergantung dari saldo tabungan kita.

Menabung di Bank juga memberikan efek enggan untuk boros. Jika kita menabung di celengan atau memutuskan untuk menyimpan uang kita di suata tempat, maka hasrat untuk memakainya akan semakin besar. Bank ahli dalam 'menahan' rasa boros.

Selanjutnya, mulailah berpikir untuk membuka usaha sampingan karena tidak ada yang abadi apalagi di tengah pandemi Covid-19 seperti sekarang ini. Usaha dalam bentuk apa saja yang penting halal.

 Contohnya jualan makanan, kosmetik, baju atau yang lagi hype sekarang, skin care. Pastikan untuk mengelola dan mempromosikannya melalui media sosial karena zaman sekarang orang-orang lebih memilih belanja online ketimbang langsung. 

Nah, dengan membuka usaha maka secara tidak langsung kamu mendukung SSK dengan cara meningkatkan transaksi jual beli melalui Bank. Terlebih lagi orang-orang sudah terbiasa dengan transaksi non tunai.

Terakhir, tidak kalah pentingnya adalah tetap melaksanakan tugas membayar kewajiban pada negara. Salah satunya bayar pajak. Baik itu pajak kendaraan, pajak penghasilan sampai Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Sudah menjadi kewajiban kita sebagai warga negara yang baik untuk melaksanakannya.

Produk Keuangan Ada Risikonya? Ini Cara Mengelolanya

Walaupun sebagian besar produk keuangan sudah diawasi oleh Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tentu saja risiko tidak dapat luput dalam hal ini. Yang paling rentan berisiko adalah produk asuransi. Seperti yang kita ketahui dari ulasan sebelumnya, tujuan orang memiliki asuransi adalah untuk investasi masa depan. Semakin banyak peminatnya semakin tinggi pula risiko yang harus dihadapi.

Turunnya bunga investasi adalah risiko terbesarnya. Apalagi jika diperparah dengan kondisi ekonomi perusahaan asuransi yang memburuk. Memang risikonya tidak separah dana hangus misalnya. Hanya saja dana yang dijanjikan akan lewat tanggal pengembaliannya dari yang sudah disepakati sebelumnya. Tentu saja rencana awal yang sudah direncanakan matang-matang oleh pemilik asuransi harus tertahan dulu.

Pemilik asuransi harus berjaga-jaga akan hal ini. Caranya adalah dengan menyisihkan penghasilannya untuk keperluan lain yang lebih menjanjikan, jangan sepenuhnya untuk asuransi saja. Keperluan lain disini contohnya adalah kegiatan yang dapat menambah penghasilan, jika tadi sudah dijelaskan mengenai membuka usaha, bisa juga dengan cara lain yaitu beternak. 

Agak aneh sih untuk zaman sekarang, tapi jangan anggap remeh! Ini cukup menjanjikan. Contoh ternaknya adalah ayam atau kambing. Tetap perhatikan dan pelajari cara merawat ternak tersebut dengan baik agar semakin menjanjikan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun