Mohon tunggu...
Liliek Purwanto
Liliek Purwanto Mohon Tunggu... Penulis - penulis

-

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Artikel Utama

4 Ancaman yang Bisa Mengganggu Keuangan Selama Ramadan

19 Maret 2024   21:22 Diperbarui: 21 Maret 2024   01:35 1188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mengelola keuangan. Sumber gambar: Shutterstock/Prostock Studio via Kompas.

Jika tidak ingin diterpa kesulitan, waspadalah terhadap 4 jebakan yang bakal mengancam keuangan di masa Ramadan hingga pasca Lebaran.

Ramadan yang penuh berkah bisa saja menjelma sebagai "musibah". Ketika kita berfokus pada tampilan lahiriah, kita bakal terancam menangguk masalah.

Tidak kita mungkiri bahwa Ramadan adalah bulan istimewa. Keistimewaan Ramadan antara lain terletak pada potensi pahala melimpah yang terkandung di dalamnya.

Mengingat kesempatan meraih banyak pahala sangat terbuka, tak heran jika sebagian besar umat memperlakukan bulan ini secara berbeda dibandingkan bulan-bulan biasa. Pelbagai persiapan pun dilakukan untuk menyambut kehadirannya.

Menyambut Ramadan (dan Lebaran) dengan persiapan matang memang harus dilakukan. Namun, kita perlu waspada bila persiapan yang kita lakukan lebih banyak mengarah pada penampilan fisik dan keinginan sesaat ketimbang bersiap diri dalam urusan batiniah dan berpikir untuk jangka panjang.

Salah satu masalah yang akan membelit kita di masa Ramadan dan Lebaran adalah urusan keuangan. Jika tidak dilakukan dengan cermat, kita bakal tertimpa kesulitan seusai "pesta" Ramadan dan Lebaran.

Sederet Ancaman bagi Keuangan di Bulan Ramadan dan Hari Lebaran

Nah, berikut ini empat jebakan yang berpotensi mengganggu keuangan di bulan Ramadan hingga pasca Lebaran.

1. Menu sahur dan buka puasa harus "wah"

Kebiasaan umum yang berlaku di masyarakat adalah menghidangkan menu yang lebih mewah untuk sahur dan berbuka puasa. Banyak alasan yang mendasari keinginan menyajikan makanan dan minuman tidak biasa selama bulan puasa.

Sepanjang masih dalam batas kewajaran, usaha semacam itu tak perlu diresahkan. Menu yang mengundang selera bisa menyemangati anggota keluarga menjalankan ibadah puasa.

Kita mesti memasang "radar" untuk menangkap gelagat berlebihan dalam urusan yang satu ini. Ketika hati kita merasa galau bila hidangan tak berserak memenuhi meja makan, kita harus mulai menekan tombol siaga.

Boleh saja menghidangkan menu "wah" sekali-sekali, asalkan tidak setiap hari. Bagaimana pun, Ramadan harus terasa berbeda dibandingkan hari-hari biasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun