Pada tahun 2010, Indonesia dihadapkan pada bencana alam yang mengguncang banyak hati, yaitu letusan Gunung Merapi. Letusan tersebut mengakibatkan banyak korban meninggal yang berjatuhan karena awan panas dan abu vulkanik, ribuan orang harus mengungsi, harta benda terkubur abu vulkanik, hewan ternak mati dan lahan pertanian rusak. Kejadian ini bukan hanya sekadar bencana alam, tetapi juga mengukir kisah keberanian dan kegotong-royongan masyarakat dalam menghadapi ujian berat.
Untuk mengingat kejadian tersebut, muncul sebuah inisiatif pendirian Museum Mini Sisa Hartaku. Museum ini dulunya merupakan rumah milik seorang warga bernama Sriyanto yang menjadi salah satu korban letusan Gunung Merapi terletak di Kepuharjo, Cangkringan, Kabupaten Sleman, DIY. Tepatnya berjarak 4 km dari puncak Merapi.
Setelah 13 tahun kejadian meletusnya Gunung Merapi, mahasiswa PGSD Universitas Pendidikan Indonesia Kampus di Purwakarta berkesempatan berkunjung ke Museum Mini Sisa Hartaku tepatnya pada hari Jum'at, 10 November 2023 untuk melakukan studi lapangan. Tidak hanya para mahasiswa saja yang berkunjung, namun ada banyak juga rombongan pengunjung lain yang datang dan memadati museum ini.
Museum Mini Sisa Hartaku ini memiliki daya tarik tersendiri bagi para pengunjung, karena di dalam museum ini terdapat berbagai sisa-sisa harta benda yang terkena dampak letusan dikelola dan dipamerkan dengan rapi. Mulai dari barang-barang sehari-hari hingga artefak bersejarah, seperti mainan anak-anak, perabot rumah tangga, kerangka hewan ternak, dan barang berharga lainnya.
Melalui Museum Mini Sisa Hartaku, setiap pengunjung diajak untuk merenung, menghargai kekuatan alam, dan membangun harapan untuk masa depan. Dengan menjaga kenangan letusan Merapi 2010, masyarakat diingatkan akan kekokohan mereka dalam menghadapi cobaan, serta pentingnya gotong-royong dan persatuan dalam mengatasi bencana.
Adapun tujuan dan manfaat didirikannya museum ini yaitu:
1. Pendidikan dan Kesadaran Publik: Museum ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik kepada masyarakat mengenai kekuatan alam dan kesiapan dalam menghadapi bencana. Melalui cerita-cerita dan gambar-gambar yang menyentuh hati, masyarakat diingatkan akan kelemahan manusia di hadapan kekuatan alam, dan pentingnya untuk menjaga keseimbangan dengan alam.
2. Melestarikan Sejarah Lokal: Sisa-sisa harta benda yang dipamerkan di museum menjadi bagian dari sejarah lokal yang patut diingat dan dihormati.
3. Pemberdayaan Ekonomi Lokal: Dengan menjadi daya tarik wisata, Museum Mini Sisa Hartaku memberikan peluang ekonomi baru bagi masyarakat sekitar, seperti melalui penjualan suvenir dan layanan wisata.