Mohon tunggu...
Nadia Khoirotun Nisa
Nadia Khoirotun Nisa Mohon Tunggu... Karyawan Swasta

Mahasiswa aktif Program Studi D-III Administrasi Perkantoran di Universitas Pamulang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Membaca Tanpa Kata: Seni Memahami Komunikasi Nonverbal

5 Mei 2025   22:10 Diperbarui: 5 Mei 2025   22:07 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Komunikasi nonverbal adalah bentuk komunikasi yang tidak menggunakan kata-kata, melainkan melalui gerakan tubuh, ekspresi wajah, intonasi suara, kontak mata, postur tubuh, serta penggunaan ruang dan sentuhan. Komunikasi ini juga mencakup simbol-simbol seperti pakaian, gaya rambut, dan cara berpakaian.

Karakteristik Komunikasi Nonverbal

- Dapat menyampaikan perasaan secara lebih jujur dibanding komunikasi verbal.

- Mempengaruhi kesan pertama dalam hubungan interpersonal.

- Bersifat spontan, efisien, dan seringkali lebih dipercaya.

Jenis Isyarat Nonverbal

- Ekspresi wajah

- Kontak mata

- Gerakan tangan dan tubuh

- Postur

- Sentuhan

- Penampilan

Kode-Kode Komunikasi Nonverbal

1. Gerak Tubuh, Postur dan Bahasa Tubuh

Menurut Ekman dan Frisien, ada 5 kategori:

- Emblems: Gerakan yang memiliki makna spesifik (contoh: telunjuk di bibir = diam).

- Ilustrators: Gerakan yang mendukung pesan verbal (contoh: seorang pembicara melalukan pengetukan pada podium untuk         menekankan sesuatu).

- Affect Displays: Ekspresi emosi (contoh: pelukan = kasih sayang).

- Regulators: Mengatur jalannya komunikasi (contoh: menatap saat ingin bicara). 

- Adaptors: Untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan (contoh: pakai jaket = kedinginan).

2. Kontak Mata

Menurut Argyle, fungsi kontak mata:

- Kognitif: Menunjukan proses berpikir.

- Monitoring: Mengamati perilaku orang lain.

- Pengatur: Mengatur giliran bicara.

- Ekspresif: Menunjukkan emosi melalui mata.

3. Mimik Muka/Ekspresi Wajah

ada 7 ekspresi wajah universal: bahagia, sedih, takut, terkejut, marah, jijik, tertarik.

Emosi campuran lebih sulit ditafsirkan.

4. Isyarat Vokal (Paralinguistik)

Nada, kecepatan, volume suara menunjukkan emosi, keyakinan, dan kredibilitas.

Emosi mudah dikenali: marah, sedih, senang, gugup. 

Emosi sulit dikenali: cinta, takut, terkejut.

5. Ruang Diri (Proksemik)

Studi atau ilmu pengetahuan tentang bagaimana kita menggunakan ruang fisik dan interpersonal dikenal sebagai Proxemiks. (studi tentang bagaimana orang memahami dan menggunakan ruangnya). Menurut Edward T.Hall:

- Zona intim: 0-1,5 kaki

- Zona pribadi: 1,5-4 kaki

- Zona sosial: 4-12 kaki

- Zona publik: >12 kaki

6. Sentuhan (Haptik)

Digunakan dalam situasi tertentu: memberi kabar baik, menunjukkan empati, atau meminta bantuan.

7. Tampilan (Penampilan Fisik)

Mempengaruhi persepsi terhadap kredibilitas dan daya tarik seseorang

Tiga Dimensi Interpretasi Nonverbal (Mehrabian)

1. Immediacy: Menunjukkan kesenangan dan keakraban (contoh: kontak mata, sentuhan).

2. Arousal: Menunjukkan ketertarikan dan respon emosional (contoh: ekspresi wajah, suara).

Dominance: Menunjukkan status atau kekuasaan (contoh: postur santai, simbol status)

Tips Menafsirkan Komunikasi Nonverbal

- Amati ekspresi wajah 

- Gunakan intuisi dan pemahaman konteks

- Konfirmasi bila perlu

- Perhatikan ekspresi wajah dan nada suara sebagai saluran utama komunikasi emosional.

Kendala dalam Mempelajari Komunikasi Nonverbal

- Sering ambigu dan tidak memiliki makna universal.

- Bersifat berkesinambungan dan tidak memiliki awal atau akhir yang jelas.

- Disampaikan melalui banyak saluran secara bersamaan.

- Dipengaruhi oleh budaya, sehingga maknanya bisa berbeda-beda.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun