Mohon tunggu...
Nadhifa Salsabila Kurnia
Nadhifa Salsabila Kurnia Mohon Tunggu... Penulis - Masih setia dengan Bandung, namun melalui tulisannya sering kali berjalan ke Korea Selatan dan berbagai belahan dunia lain

Sarjana Ilmu Komunikasi Jurnalistik, pencinta literasi, penyuka fiksi, menulis dimana saja dan kapa saja

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Seabad bersama Soeharto, Menelusuri Jejak Kekuasaan dan Kontroversi yang Mengitarinya

8 Juni 2021   16:08 Diperbarui: 8 Juni 2021   18:57 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Soeharto saat dilantik | Fotografer: Pat Hendranto

Baca juga: Museum Diponegoro Tegalrejo, Jejak Awal Perjuangan Sang Pangeran

Hingga kemudian berdasarkan sidang istimewa MPR 7 Maret 1967, Soeharto dilantik menjadi Presiden Indonesia dan terus memerintah hingga 32 tahun lamanya.  Soeharto berhenti sebagai presiden pada 21 Mei 1998. Bertepatan dengan 70 hari setelah berhasilnya kembali ia dilantik sebagai Presiden untuk ketujuh kalinya.

Pemerintahan kepresidenan lalu digantikan dengan wakilnya, yakni BJ Habibie. Keberhasilan menghentikan pemerintahan Soeharto ini tidak lepas dari upaya ribuan mahasiswa yang berdemonstrasi dan menduduki Gedung MPR/DPR RI demi membuatnya berhenti.

Ketika masa pemerintahan Soeharto berakhir atau masa orde baru mencapai ujungnya, munculan pengusutan serta pengadilan atas Soeharto. Hingga di tanggal 3 Desember 1998, Habibie memrintahkan Jaksa Agung AM Ghalib untuk segera memeriksa Soeharto.

Berselang satu pekan setelahnya, Soeharto segera diperiksa yang meliputi dari dana yayasan, program mobil nasional, kekayaan di luar negeri, hingga kasus Tapos. Namun, pada akhirnya tuntuntannya tidak pernah benar-benar diproses.

Hingga pada 12 Mei 2006, akhirnya Jaksa Agung Abdul Rahman Saleh mengeluarkan Surat Keputusan Penghentian Penuntutan (SKPP) untuk perkara Soeharto ini. Alasan yang dicantumkan dalam surat tersebut dikarenakan kondisi fisik dan mental yang bersangkutan tidak layak diajukan ke pengadilan.

Seabad bersama Soeharto

Bertepatan dengan 100 tahun setelah kelahiran Soeharto, keluarga besar Jenderal Besar HM Soeharto, mengadakan peringatan dengan berkumpul di Masjid At-Tin, Kompleks Taman Mini Indonesia (TMII), Jakarta Timur.

Acara ini juga dihadiri oleh berbagai kalangan masyarakat yang membacakan yasin, tahmid, dan tahlil untuk mendoakan Soeharto.

Baca juga: Kisah Mbah Sadiman Sang Pahlawan Penghijauan yang Dulu Dianggap Gila

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun