Mohon tunggu...
Nadhifa Salsabila Kurnia
Nadhifa Salsabila Kurnia Mohon Tunggu... Penulis - Masih setia dengan Bandung, namun melalui tulisannya sering kali berjalan ke Korea Selatan dan berbagai belahan dunia lain

Sarjana Ilmu Komunikasi Jurnalistik, pencinta literasi, penyuka fiksi, menulis dimana saja dan kapa saja

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Seabad bersama Soeharto, Menelusuri Jejak Kekuasaan dan Kontroversi yang Mengitarinya

8 Juni 2021   16:08 Diperbarui: 8 Juni 2021   18:57 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Soeharto saat dilantik | Fotografer: Pat Hendranto

Soeharto adalah presiden terlama yang pernah berkuasa di Indonesia. Meskipun semasa karir dan pemerintahannya diliputi berbagai kontroversi, namun tak bisa dipungkiri jika rakyat Indonesia memiliki terlalu banyak kenangan atas masa pemerintahannya.

Tanggal 8 Juni 2021 merupakan tepat hari ke-100 tahun kelahiran Presiden kedua Indonesia yang menjabat selama 32 tahun ini. Soeharto, berpulang ke rahmatullah pada usia ke-87 pada 27 Januari 2008. Setelah sempat menerima perawatan di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta Selatan selama 23 hari.

Sudah berada di usia renta, saat itu Soeharto diketahui meninggal karena mengalami kegagalan multiorgan. Soeharto dimakamkan di Astana Giribangun yang terletak di lereng barat, Gunung Lawu, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Baca juga: Hubungan Antara Surabaya dan Dr Soetomo Sang Inisiator Kebangkitan Nasional

Latar belakang keluarga Soeharto

Soeharto lahir dari pasangan suami istri Sukirah dan Kertosudira. Ia menikah dengan Raden Ayu Siti Hartinah. Karirnya di militer dimulai sebagai anggota kemiliteran setelah masuk menjadi bagian tentara KNIL di tahun 1942.

Soeharto bersama karir militernya

Ketika Belanda pergi dari Indonesia, Soeharto bergabung dengan PETA. Kisah  kontroversi Soeharto di antaranya diceritakan Salim Haji Said dalam buku yang berjudul "Menyaksikan 30 Tahun Pemerintahan Otoriter Soeharto".

Dalam tulisannya, ia menekankan pada dua point yang membuat pemerintah otoriter Soeharto sangat berkuasa pada masanya itu. Yakni, dengan mencari dukungan militer dan memanfaatkan kemarahan rakyat pada Partai Komunis Indonesia (PKI).

Dalam karir militernya, Soeharto lama bergabung dengan PETA. PETA merupakan kesatuan militer bentukan Jepang di Indonesia. Di sinilah Soeharto terus menjalankan karirnya di militer, hingga akhirnya Indonesia merdeka.

Soeharto disebut pernah ikut serta dalam serangan umum di Yogyakarta pada 1 Maretb 1949. Dalam jejak karir Soeharto, di 17 Oktober 1959 ia juga pernah tersangkut kasus penyelewengan. Membuatnya sempat dipecat dari kemiliteran, namun segera diperkenankan aktif kembali.

Selanjutnya, jejak karir Soeharto dilantik menjadi Menteri Panglima Angkatan Darat setelah G30-S. Saat situasi politik di Indonesia sedang panas di tahun 1965, karir Soeharto terlihat mulai terlihat melebar ke ranah politik.

Soeharto dan karir politiknya

Kemudian di tahun berikutnya, Soeharto menerima surat perintah sebelas Maret (Supersemar) dari Soekarno. Kemudian, setelah Soekarno turun tahta sepenuhnya, Soeharto dipilih sebagai Pejabat Presiden.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun