Mohon tunggu...
Nada Putrinesya
Nada Putrinesya Mohon Tunggu... Writer Articles

Penulis lepas Bussiness nadapoliglot15@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Book

7 kebiasaan pagi yang bikin anak cerdas

1 September 2025   12:50 Diperbarui: 1 September 2025   12:50 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banyak orang tua salah paham: kecerdasan anak bukan ditentukan dari banyaknya les tambahan, melainkan dari kebiasaan sederhana yang mereka lakukan sejak pagi hari.

Dalam buku Brain Rules for Baby karya John Medina, dijelaskan bahwa rutinitas kecil yang konsisten di pagi hari mampu meningkatkan fokus, kreativitas, bahkan regulasi emosi anak. Artinya, cara anak memulai hari akan berpengaruh langsung pada kualitas otaknya sepanjang hidup.

Anak-anak kerap meniru pola hidup orang tuanya. Jika pagi mereka dipenuhi dengan tergesa-gesa, amarah, atau distraksi gadget, otak mereka belajar pola stres yang sama. Sebaliknya, jika pagi dimulai dengan kebiasaan sehat, otak mereka terlatih untuk lebih tenang, teratur, dan terbuka pada pembelajaran. Pertanyaannya, apa saja kebiasaan sederhana yang bisa menumbuhkan kecerdasan sejak pagi?

1. Tidur yang cukup sebelum bangun pagi

Menurut The Sleep Revolution karya Arianna Huffington, tidur adalah fondasi utama bagi perkembangan otak. Anak yang kurang tidur lebih sulit berkonsentrasi, mudah tantrum, dan cenderung kesulitan menyerap informasi baru. Ini bukan sekadar soal jam tidur, melainkan kualitas tidur yang ditentukan dari rutinitas malam sebelumnya.

Banyak anak yang terbiasa begadang karena orang tua sibuk dengan gawai atau televisi. Akibatnya, pagi hari mereka dimulai dengan rasa malas dan otak yang belum siap bekerja. Jika otak dipaksa belajar dalam kondisi ini, hasilnya jauh dari optimal. Anak yang terbiasa tidur cukup justru bangun lebih segar, lebih ceria, dan lebih mudah menerima stimulasi baru.

Cara paling sederhana adalah membuat rutinitas tidur yang konsisten. Alih-alih membiarkan anak mengantuk di depan layar, biasakan ritual tenang sebelum tidur. Dengan begitu, pagi mereka dimulai dengan energi penuh yang secara langsung meningkatkan kapasitas kognitif.

2. Sarapan bernutrisi

Dalam Mind, Brain, and Education Science karya Tracey Tokuhama-Espinosa, dijelaskan bahwa sarapan berperan penting dalam menjaga kestabilan gula darah yang memengaruhi fokus dan daya ingat. Anak yang sarapan sehat terbukti memiliki kemampuan akademik yang lebih baik.

Namun di banyak keluarga, sarapan sering diabaikan atau diganti dengan makanan instan. Anak mungkin merasa kenyang, tetapi otaknya tidak mendapat bahan bakar yang tepat. Hasilnya, mereka lebih cepat lelah, sulit konsentrasi, dan mudah tergoda distraksi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun