Mohon tunggu...
Nabris AchmadKayyisi
Nabris AchmadKayyisi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Semoga bermanfaat

PinginNulis hal yang bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Net Zero Emission Bukan Hanya Mimpi Belaka!

24 Oktober 2021   10:57 Diperbarui: 24 Oktober 2021   11:05 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kawan-kawan kompasiana, pada beberapa waktu terakhir di beberapa wilayah cuacanya terasa sangat panas dan terik. Peningkatan suhu tersebut merupakan salah satu dampak terjadinya pemanasan global atau Global warming. 

Peningkatan suhu pada permukaan bumi terjadi karena berbagai hal, yang paling utama adalah terjadinya efek rumah kaca yang disebabkan oleh emisi karbon. Situasi Ini terjadi ketika umlah emisi dari gas karbon yang berada pada lapisan atmosfer bumi jumlahnya lebih banyak daripada jumlah karbon yang berhasil diikat oleh tumbuhan. 

Hal ini menyebabkan sinar matahari yang masuk ke permukaan bumi akan terperangkap di lapisan litosfer dqan atmosfer bumi, sehingga suhu rata rata permukaan bumi akan mengalami kenaikan. Tak cukup sampai disitu, permasalahan lain yang ditimbulkan oleh keberadaan emisi karbon berlebihan ini adalah penipisan lapisan ozon (03). 

Ketika lapisan ozon mengalami penipisan, maka intensitas cahaya matahari yang masuk intensitasnya akan lebih banyak dari sebelumnya. Sehingga bermuara pada peningkatan kembali suhu rata rata permukaan bumi. Lantas bagaimana cara mengatasi permasalahan emisi karbon ini?.

Pemerintah sudah lama menjadikan permasalahan emisi karbon dan global warming sebagai salah satu permasalahan serius. Sehingga munculah sebuah gagasan program yang diharapkan bisa menjadi satu solusi dalam menanggulangi efek emisi karbon yang terjadi, program tersebut bernama Net Zero Emission. 

Sebagai masyarakat yang baik dan peduli lingkungan sobat kompasiana juga perlu menggalakan kampanye Net zero Emission. Beberapa langkah berikut bisa menjadi refrensi bagi sobat kompasiana untung mendukung terciptanya Net Zero Emission yang dicanangkan oleh pemerintah.

1. Kurangi Mobilitas menggunakan kendaraan Pribadi.

Mobilitas kendaraan pribadi yang cukup padat setiap harinya dapat menghasilkan emisi karbon monoksida dalam jumlah besar. Hal ini akan berdampak buruk, karena Karbon monoksida merupakan salah satu senyawa gas yang menyebabkan efek rumah kaca terjadi. Sobat kompasiana bisa beralih dari kendaraan pribadi menuju moda transportasi umum dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari. 

Pemerintah telah melakukan transformasi besar besaran terhadap moda transportasi umum dalam beberapa tahun terakhir. Jadi sobat kompasiana tidak perlu khawatir akan efektifitas dan kenyamanan mnoda transportasi yang dirasakan.

Oh iya sobat kompasiana ada satu fakta menarik loh, pada masa pandemi ini mobilitas kendaraan pribadi serta angka polusi udara yang berasal dari asap kendaraan bermotor menurun. 

Hal ini merupakan imbas dari pembatasan sosial  yang dilakukan pemerintah dalam rangka penanggulan covid-19. Kebijakan pembatasan sosial seperti PPKM, aturan ganjil genap terbukti efektif dalam mengurangi mobilitas masyarakat dan kendaraan pribadi, sehingga angka emisi karbon pun juga mengalami penurunan yang cukup signifikan.

2. Hemat listrik dan kurangi penggunaan perabotan yang menggunakan gas CFC

Penggunaan energi secara masif  dan tidak ramah lingkungan merupakan salah satu aspek yang menimbulkan emisi gas rumah kaca .Sobat kompasiana bisa melakukan langkah penghematan energi dalam penggunaan listrik. Sobat kompasiana bisa melakukan penghematan mulai dari yang sederhana, seperti matikan lampu ketika siang hari serta cabut peralatan listrik yang telah selesai dipakai.

Selain itu sobat kompasiana diharapkan mengurangi perabotan rumah yang dalam pemakaiannya menggunakan gas freon atau dalam sebutan ilmiah cloro flour carbon (CFC), seperti kulkas dan air conditioner (ac). 

Hal ini perlu menjadi perhatian kompasiana dikarenakan penggunaan gas freon yang berlebihan pada peralatan rumah tangga dapat meningkatkan efek dari global warming, karena gas CFC merupakan salah satu emisi gas yang menyebabkan efek rumah kaca. Sobat kompasiana dapat beralih dari penggunaan air conditioner (ac) menuju kipas angin yang tak kalah menyejukannya dengan Ac.

3. Budidaya dan rawat tanaman di pekarangan rumah 

Sobat kompasiana memelihara tanaman hias belakangan ini sudah menjadi sebuah trend di masyarakat indonesia terutama pada kalangan ibu ibu. Tanpa kita sadari sobat kompasiana budi daya dan merawat tanaman hias di pekarangan rumah bukan hanya sekedar hobi untuk mengisi waktu luang saja. 

Tetapi trend tersebut bisa menjadi satu langkah untuk mewujudkan Net Zero Emission. Hal ini dikarenakan tumbuhan dapat mengikat senyawa karbon untuk dijadikan sebagai bahan untuk melakukan fotosintesis. 

Sehingga secara langsung trend memelihara tanaman hias yang tengah digandrungi masyarakat Indonesia saat ini dapat mengurangi jumlah emisi karbon. Semoga Trend memelihara tanaman ini memiliki siklus yang berkelanjutan dan cukup lama bukan hanya eksis di satu masa saja, mengingat dampak besar yang ditimbulkan untuk mencapai Net Zero Emission.

Selain beberapa langkah aktif yang dilakukan masyarakat, untuk mendukung terciptanya Net Zero Emission pemerintah harus berperan aktif dalam melakukan kampanye secara masif agar pesan dan tujuan dari progran Net Zero Emission tersampaikan kepada masyarakat. 

Pemerintah bisa menggandeng beberapa pihak seperti rekan-rekan selebritis, stasiun televisi nasional, dan media koran untuk terus menarasikan kiat-kiat dan langkah ramah lingkungan kepada masyarakat. Ketika semua lapisan masyarakat dan pemerintah bekerja sama dalam satu payung kesepahaman, cita-cita Indonesia Net Zero Emission pada tahun 2060 akan tercapai. Ayo jaga bumi dan tanah air kita Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun