Mohon tunggu...
Nabilla Putri Anwariyati
Nabilla Putri Anwariyati Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang

...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengintai dan mengatasi Dampak Virus Covid-19 teradap: Kasus KDRT, Peran Ganda Wanita, dan Ekonomi

2 Juli 2021   12:56 Diperbarui: 5 Juli 2021   20:40 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pandemi Virus covid-19 wabah penyakit menular ini tidak hanya mengancam keselamatan jiwa dan berefek ke seluruh umat manusia menimbulkan dampak ekonomi yang dahsyat karena memaksa orang mengurangi drastis aktivitas luar dan interaksi antar orang, namun juga mengubah banyak tatanan kehidupan dan kebiasaan hidup.

KASUS KDRT

Kasus KDRT sebenarnya sudah sering terjadi di dalam keluarga yang kurang harmonis apalagi sejak asanya pandemi covid-19 memperparah keadaan dan suasana dalam masalah keluarga. Tinggal berlama-lama di rumah juga memberikan tekanan psikis pada anak-anak maupun orang tua dalam keluarga. Banyak wanita yang mengalami KDRT dan peran ganda dalam keluarga. KDRT dapat berupa kekerasan Fisik, psikologis, seksual, dan kekerasan ekonomi.

Tahapan Atasi kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) :

● Menyikapi masalah dengan tegas apabila pasangan menunjukkan sikap atau perilaku kasar.

● Meminta bantuan tenaga ahli (psikolog dan konselor pernikahan) untuk mencari jalan keluar terbaik

● Minta dukungan dari Keluarga dan Sahabat

● Perencanaan tindakan (menghubungi komisi perlindungan wanita untuk meminta pertolongan, mengumpulkan bukti kekerasan fiaik, hasil visum, atau rekaman media, melaporkan polisi)

PERAN GANDA WANITA

Permasalahan lain yang juga terjadi yaitu wanita memiliki peran ganda di masa pandemi Covid 19 ini. Beban yang ditanggung wanita pun, khususnya yang telah berstatus ibu rumah tangga, juga berlipat. Di satu sisi mesti cakap mengatur kebutuhan rumah tangga. Di sisi lain, harus menemani anak saat melakukan pendidikan secara daring. Belum lagi jika ibu rumah tangga juga harus menanggung peran mencukupi keperluan keluarganya. Beban yang ditanggung wanita pun khususnya yang telah berstatus ibu rumah tangga, juga berlipat. Di satu sisi mesti cakap mengatur kebutuhan rumah tangga. Di sisi lain, harus menemani anak saat melakukan pendidikan secara daring. Belum lagi jika ibu rumah tangga juga harus menanggung peran mencukupi keperluan keluarganya.

Perempuan bekerja setidaknya mempunyai dua perhatian utama yang keduanya menuntut tanggung jawab. Pertama perhatian terhadap keluarga  dan kedua perhatian penuh pada tugas kantor. Kedua hal ini sering kali merupakan konflik bagi perempuan bekerja. Meski pembagian area ini sifatnya bisa dipertukarkan tetapi dalam praktiknya sering kali ada pembagian yang jelas siapa yang bertanggung jawab dalam area tersebut. Budaya patriarki bertanggung jawab akan pembagian peran kerja tersebut yang saat ini seolah-olah diterima sebagai suatu kewajaran kultural.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun