Mohon tunggu...
Nabilatuz Zalfa
Nabilatuz Zalfa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Mari belajar apa saja untuk memanfaatkan waktu.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kasus Perusakan Tempat Ibadah Ahmadiyah di Sintang

1 Juli 2022   14:35 Diperbarui: 1 Juli 2022   14:48 1905
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendahuluan 

Baru saja dan masih hangat, terjadi konflik agama di Indonesia. Konflik yang terjadi saat itu ialah antara masyarakat islam dengan Jamaah Ahmadiyah. Penyebab awal, menurut beberapa sumber, disebutkan karena adanya pernyataan MUI yang menyebutkan bahwa Ahmadiyah adalah aliran sesat. Pernyataan tersebut ditanggapi cepat oleh masyarakat dan di respon serius oleh masyarakat yang fanatik beragama islam. 

Mengingat kembali peristiwa masjid tempat ibadah Ahmadiyah, yakni Miftahul Huda yang pernah terjadi pembakaran, pada Jumat tanggal 3 September oleh warga yang mengaku kelompok gerakan Aliansi Umat Islam yang ada di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. 

Masjid Miftahul Huda yang merupakan masjid tempat ibadah Ahmadiyah, dibakar warga, Jumat (3/9/2021). Perusakan dilakukan oleh warga yang mengaku tergabung dalam gerakan Aliansi Umat Islam di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. 

Sekretaris Pers dan Juru Bicara Jamaah Ahmadiyah Indonesia (JAI) Yendra Budiana mengatakan, Masjid Miftahul Huda yang merupakan masjid tempat ibadah Ahmadiyah dibakar warga, Jumat 3 September 2021 kemarin. Perusakan dilakukan oleh warga yang mengaku tergabung dalam gerakan Aliansi Umat Islam di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. 

Yendra Budiana yang dikenal sebagai Sekretaris Pers dan Juru Bicara Jemaah Ahmadiyah Indonesia (JAU) menyampaikan bahwa pembakaran dan pengrusakan masjid dilakukan oleh kurang lebih 130 orang yang menganggap dirinya adalah bagian Aliansi Umat Islam. Mereka menghabiskan masjid dengan cara melempari botol plastik yang telah diisi bensin, dan kemudian membakarnya. 

Pembahasan 

Dikisahkan bahwa kelompok massa tersebut melemparkan botol-botol plastik yang telah diisi bensin yang sengaja disiapkan di kebun karet, lebih tepatnya disembunyikan di got. Beberapa botol yg sudah siap dilemparkan, berhasil di amankan oleh polisi. 

Sebelum kejadian ini, penolakan terhadap Ahmadiyah sudah berada di Sintang sejak lama, sekitar tahun 2004.

Selintas pertanyaan yang mengusik sebagian kita, apa sebab Ahmadiyah tidak dianggap sebagai bagian dari Islam oleh kaum muslim, padahal jutaan umat Muslim dunia menjadikan nya panutan?. 

Prinsip utama yang membedakan antara Ahmadiyah dan Islam adalah masalah kenabian. Menurut ketua majlis Ulama Indonesia , K.H. Ma'ruf Amin, Ahmadiyah beranggapan ada nabi setelah nabi terakhir, nabi Muhammad. Padahal, pendapat tersebut seharusnya sudah tidak perlu dipersoalkan lagi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun