Mohon tunggu...
Nabila Sofia
Nabila Sofia Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Dreamies

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mengenal Arti Lupa dari Kacamata Psikologi

21 Oktober 2020   17:58 Diperbarui: 21 Oktober 2020   18:02 867
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

2. Interferensi Proaktif, ini terjadi  ketika bentuk sebuah memori yang lama menghambat pengambilan yang baru. Ini dapat terjadi apabila ingatan masa lalu menahan seseorang sehingga yang terjadi adalah ia tidak dapat mempertahankan ingatannya yang baru. Interferensi ini terjadi karena tidak adanya kebiasaan dalam mengingat suatu hal, contoh kecilnya ada orang yang dipanngil A disekolah smp nya, lalu ia mengganti nama panggilannya dengan nama B, maka besar kemungkinan orang itu akan sering salah menyebut nama panggilannya dengan nama A karena memori lama telah memengaruhi memori barunya.

Meski terlihat berbada, tetapi kedua jenis interferensi ini memiliki kemiripan dan kesamaan, yaitu a) keduanya berlandaskan teori yang sama b) kedua interferensi tersebut hampir sama dan dua duanya merupakan gangguan menangkap sebuah informasi. c) Persaingan kedua ingatan tersebutt terlibat dalam dua gangguan interferensi diatas yaitu tentang memori baru dan memori lama.

Dari beberapa hal yang telah dijelaskan diatas kita dapat semakin tahu bahwa ingatan atau memori seseorang juga memiliki ragam perbedaan dan gangguan yang disebabkan oleh beberapa faktor. Dalam pandangan psikologi kognitif istilah lupa bukan hanya sekedar tidak ingat, melainkan ada berbagai macam penjelasan dan arti didalamnya. Oleh karena itu, setelah membaca artikel ini kita bisa memandang luas tentang lupa dalam lingkup psikologi, dalam kacamata para ahli, kita dapat memahami dan juga menambah wawasan ilmu pengetahuan dari beberapa hal yang telah dituliskan sebelumnya. Maka penulis berharap semoga apa yang telah disampaikan ini dapat menjadi pegangan atau pedoman bagi beberapa orang yang menggeluti dunia psikologi dan penulis juga berharap agar pembaca dapat menjadikan referensi mengenai tema yang diangkat ini.  Semoga bermanfaat!

Referensi: Dosen Psikologi 1, 2

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun