Terik matahari menyinari dinding kamar
Terlihat kedua mata begitu sembab dengan pantulan sinar
Menangis semalaman akan masalah yang tak semestinya
Menjadikan diri tak berarti hanya karena dia pembuat kebencian
Menyalahkan diri sendiri karena telah berani membuka hati
Dan pada akhirnya bukan bahagia yang ditemui
Melainkah hati yang tersakiti akibat penyembelih hati
Jiwa yang terkoyak dan hati yang retak tak mampu dihindari
Kini, benang itu telah putus
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!