Mohon tunggu...
Nabilalr
Nabilalr Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar

Pembelajar Omnivora. Menulis sebagai tanda pernah 'ada', pernah 'merasa', dan pernah disebuah 'titik'.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Ledakan Kupu-kupu

4 Juli 2019   09:07 Diperbarui: 4 Juli 2019   09:45 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
source : google.com

Tiba tiba, aku mendengar bunyi panggilan yang tidak asing ditelingaku, bersamaan dengan getaran dari tangan kananku. Apakah aku membawa handphone? Sejak kapan ada ditanganku? Kenapa aku tidak mengambil foto kupu kupu itu? Belum habis pertanyaanku, aku kembali tersentak oleh suara yang mengejutkan. Rupanya handphone ku terjatuh. Segera kupungut handphone ku, dan kumaknai deretan kata yang tertulis pada pesan singkat yang terbuka. Sayang, aku datang nanti malam saja ya. Kututup aplikasi pesanku dan aku merasa ada yang aneh. Sejak kapan aku mengganti wallpaper handphone ku menjadi kupu kupu putih yang meledak menjadi ratusan kupu kupu berwarna Unicron? Dan sejak kapan aku kembali duduk pada teras depan rumahku? Sementara hal terakhir yang kuingat adalah aku menyaksikan kupu kupu putih itu terbang setinggi elang?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun