Dalam sebuah buku yang berjudul Kebohongan di Dunia Maya, menyatakan teori tentang hoaks sejalan dengan pernyataan psikologi Frued. Bahwa manusia memang cenderung menyukai hal-hal yang penuh prasangka, dugaan, dan kemungkinan, lepas dari fakta yang sebenarnya. Inilah penjelasan mengenai alasan manusia lebih mudah menangkapa konten, sifat, dan perilaku negatif daripada sebaliknya.Â
Para penyebar berita hoaks yang mengerti kecenderungan ini mulai mempraktikkannya untuk menarik minat pembaca dan menggugah rasa penasaran. Hasilnya, orang-orang yang hanya membaca judul provokatif kemudian mulai berimajinasi bersama opini- opini baru mereka.
Menjawab tantangan radio untuk tetap eksis pada masa kini, diperlukan beberapa trobosan baru antara lain, dengan menggalakkan radio di sekolah-sekolah yang berorientasi pada penyajian suatu berita yang menarik ataupun hiburan bermutu. Selain menjadikan sekolah sebagai sasaran untuk mempromosikan eksistensi radio,Â
perlu diadakan program melalui radio yang khusus mengklarifikasi kabar hoaks yang tersebar melalui media sosial. Memasuki abad milenial, manusia memanglah tak bisa lepas dari segala hal yang berbau teknologi, tanpa mengutuk media sosial radio juga dapat berkolaborasi dengan menggunakan fitur-fitur yang ada pada media sosial antara lain instagram, youtube, dan twitter.
Kembali pada peranan media massa sebagai alat penyampai informasi, unsur persatuan dalam radio (RRI) merupakan satu hal yang patut di contoh oleh media massa populer saat ini. Karena pada dasarnya berita yang tersiar langsung melalui radio telah memuat aktualisasi dan objektivitasi tanpa rekayasa ulang dari redaktur atau reporter lapangan,Â
maka dari itu hingga sekarangpun radio dinyatakan hampir tidak pernah menyiarkan kabar palsu yang kemudian dapat mengundang propaganda negatif di dalam masyarakat.Â
Sebagai bangsa yang menjunjung tinggi budaya dan norma, unsur persatuan dan kesatuan merupakan senjata yang paling ampuh bagi bangsa Indonesia dalam rangka untuk mencapai kehidupan yang bebas dalam membangun negara yang merdea dan berdaulat. Akan sangat disayangkan apabila suatu hari nanti,Â
bangsa kita sendiri hancur dikarenakan adanya propaganda perpecahan oleh peninggalan bangsa sendiri akibat perembangan zaman, sehingga akan sulit untuk menempuh suatu integritas bangsa yang selama ini diimpi-impikan.