Mohon tunggu...
Nindy Prisma
Nindy Prisma Mohon Tunggu... Buruh - buruh di balik kubikel dan penikmat pertandingan olahraga

...Real Eyes Realize Real Lies...

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Perpaduan Cita Rasa Italia dan Jepang yang Sulit Dilupakan

29 Mei 2018   21:18 Diperbarui: 29 Mei 2018   21:50 749
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ocha & Bella resto hadirkan citarasa Jepan & Italia di Jakarta| Dokumentasi pribadi

Apa yang pertama kali terlintas ketika mendengar sushi dan pizza? Sebagian orang yang mendengarnya pasti langsung merujuk pada Jepang dan Italia. Yup, sushi dan pizza memang menjadi makanan andalan dari dua negara tersebut yang kepopulerannya sudah tak diragukan lagi di seantero jagat raya

Makanan memang sudah lama tak hanya jadi pemuas rasa lapar saja, tapi lebih dari itu, makanan kini menjadi sebuah simbol dan tradisi dari sebuah negara. Maka tak heran wisata kuliner selalu masuk dalam daftar wajib yang harus dilakukan ketika kita melancong ke luar negeri.

Namun, kini untuk menikmati makanan khas dari negara tertentu, kita tak perlu merogoh kocek dalam-dalam dan terbang ke negara yang dimaksud. Sudah banyak restoran di Jakarta yang menghadirkan menu khas dari berbagai negara dengan mempertahankan penyajian yang sesuai dengan aslinya.

Salah satunya adalah restoran Ocha & Bella. Sekilas dari namanya saja, sudah dapat ditebak bahwa restoran yang berada di kawasan sibuk daerah KH Wahid Hasyim, Jakarta Pusat ini berhubungan dengan Jepang dan Italia.

Ocha yang dalam bahasa Jepang berarti teh hijau dan Bella yang dalam bahasa Italia berarti cantik seolah ingin menunjukan bahwa perpaduan dari dua negara itulah yang coba ditawarkan kepada para pengunjung.

Pada awal berdirinya sekitar tahun 2011 lalu, perpaduan dua konsep dalam satu restoran belum begitu familiar di Indonesia, meski sudah cukup dikenal di luar negeri. Di tahun 2000-an memang sebagian restoran hanya menjual satu konsep dan menu, misalnya hanya menyajikan western food atau traditional food saja.

Tak disangka keberhasilan memadukan dua konsep itulah yang membuat Ocha & Bella memiliki keunikan yang tak dimiliki oleh restoran lain. Maka tak mengherankan pula jika banyak pengunjung terutama mereka yang menggemari makanan Jepang dan Italia selalu memadati sudut-sudut restoran ini setiap hari.

Rustic dan Open Kitchen Jadi Suguhan Menarik

Suasana nyaman langsung terasa begitu memasuki bagian dalam restoran. Ocha & Bella mengusung konsep rustic untuk desain arsitektur dan interiornya. Dominasi warna cokelat nampak jelas, terutama lewat penggunaan meja kayu yang dipadukan dengan kursi berbahan logam yang dicat dengan warna putih dan hijau untuk menghadirkan kesan alami.

Pencahayanan yang temaram menghadirkan kesan alami dan nyaman| Dokumenasi pribadi
Pencahayanan yang temaram menghadirkan kesan alami dan nyaman| Dokumenasi pribadi
Pencahayaan temaram yang berasal dari lampu hias yang menggantung dibagian atas turut menegaskan konsep rustic. Selain itu pintu kaca besar yang menjadi pemisah antara sisi dalam dan luar resto juga memberikan kesan luas dan sejuk.

Pengunjung dibebaskan untuk memilih ingin menikmati hidangan restoran disisi bagian dalam atau bagian luar yang memang dikhususkan untuk pengunjung yang merokok. Tak hanya itu, didalam restoran juga terdapat mini bar yang dibuka mengikuti jam operasional restoran.

Kombinasi logam dan kayu membuat Ocha & Bella jadi tempat yang cozy untuk kongkow| Dokumentasi Sharfina S
Kombinasi logam dan kayu membuat Ocha & Bella jadi tempat yang cozy untuk kongkow| Dokumentasi Sharfina S
Untuk kapasitas, restoran ini mampu menampung maksimal 400 orang jika area dalam dan luar disatukan dan dengan sedikit kursi atau menggunakan konsep standing party. Jadi kalau sedang cari-cari tempat untuk acara kopdar bareng teman, arisan bahkan pesta pernikahan. Ocha & Bella bisa jadi salah satu alternatif.

Suguhan menarik yang diberikan Ocha & Bella tak berhenti pada desain dan interior restorannya saja, tetapi juga dibagian paling penting yakni dapur. Konsep dapur terbuka atau yang lebih populer dengan istilah open kitchen menjadi pilihan restoran ini.

Open kitchen ala Ocha & Bella| Dokumentasi pribadi
Open kitchen ala Ocha & Bella| Dokumentasi pribadi
Konsep open kitchen beberapa tahun belakangan ini memang begitu populer di Indonesia, terutama di beberapa restoran Jepang yang menyajikan menu teppanyaki. Proses pembuatan makanan yang terkadang dibumbui dengan atraksi sang juru masak jadi tontonan seru yang sayang untuk dilewatkan.

Melalui konsep open kitchen, pengunjung dapat secara langsung melihat kesegaran bahan yang digunakan dan proses pembuatan sajian yang mereka pesan tanpa ada yang ditutup-tutupi. Selain itu, pengunjung bisa berinteraksi langsung dengan juru masak yang siap melayani dan menjawab pertanyaan terkait sajian yang akan dihidangkan.

Susah Move On dari Sedapnya Pizza dan Capellini 

Berkunjung ke sebuah restoran tak lengkap rasanya tanpa icip-icip. Dan setelah puas berkeliling dan mengamati suasana bikin betah ini, tiba saatnya mencoba sajian pizza dan spagetti yang jadi favorit di Ocha & Bella.

Sebagai pemanasan, saya berkesempatan mencoba makanan pembuka (appetizer). Lazimnya restoran Italia menu appetizer yang disuguhkan tentu tak jauh dari olahan roti yakni bruschetta dan pizza.

Bruschetta al funghi, Bruschetta Pomodora dan Mini Pizza Pepperoni| Dokumentasi pribadi
Bruschetta al funghi, Bruschetta Pomodora dan Mini Pizza Pepperoni| Dokumentasi pribadi
Bruschetta al funghi dan Bruschetta Pomodora adalah dua menu yang saya coba pertama, tekstur roti yang garing ditambah dengan topping tomat yang segar dan jamur yang gurih benar-benar menggugah selera.

Selain ini masih ada pilihan appetizer lainnya yang tak kalah enak, yakni Cured Duck with Sunkist and Arugula, seperti namanya makanan ini berbahan bebek yang dipadukan dengan daun arugula, cabe kering dan saus jeruk serta disajikan dalam sendok yang terbuat dari dough yang digoreng. Komposisi lembutnya daging bebek dan segarnya daun arugula dan saus jeruk menghadirkan rasa yang fresh di dalam mulut.

Cured Duck with Sunkist and Arugula dan bread with salmon and cream cheese| Dokumentasi pribadi
Cured Duck with Sunkist and Arugula dan bread with salmon and cream cheese| Dokumentasi pribadi
Selain 3 menu diatas, masih ada pula Mini Pepperoni Pizza, Bread with Salmon and Cream Cheese, dan Puff Pastry with Beef and Spinach. Beberapa hidangan appetizer tersebut biasa disajikan sebagai finger food untuk acara-acara yang dilaksanakan di Ocha & Bella. Menu-menu tersebut juga bisa di mix & match dengan menu appetizer lainnya sesuai dengan keinginan pengunjung.

Usai icip-icip appetizer yang semakin meningkatkan nafsu makan, kini saatnya makanan utama atau main course. Ada dua makanan utama yang jadi menu andalan di Ocha & Bella ini, yaitu Pizza Quatron Formanggi dan Capellini Aglio Olio Pepperocino.

Sebelum mencoba keduanya, saya dan teman-teman yang datang lebih dulu akan melihat secara langsung pembuatan Pizza Quatro Formanggi. Menu andalan sekaligus favorit ini merupakan jenis pizza dengan topping yang terdiri dari 4 keju berbeda jenis, yaitu mozzarella, gorgonzola, taleggio dan grana padano.

Pizza lalu dibakar dalam tungku yang bersuhu 280 derajat. Proses pembakaran ini juga menjadi salah satu ciri khas pizza di Ocha & Bella yang memang berkomitmen untuk menjaga keautentikan citarasa pizza mereka.

Ada yang berbeda ketika pizza dimasak dengan cara dibakar dibandingan dengan dipanggang dalam oven. Bau khas yang keluar dari proses pembakaran akan menambah citarasa pizza itu sendiri.

Pada proses pembakaran ini Ocha & Bella menggunakan kayu yang berasal dari pohon rambutan, alasan dipilihnya pohon rambutan adalah karena awet sehingga panas yang dihasilkan lebih stabil, selain itu bau khas tadi yang juga jadi keunggulan dan tidak didapatkan jika menggunakan jenis kayu dari pohon lain.

Hanya butuh waktu 3 menit untuk membuat pizza pesanan kami matang dan siap tersaji di atas meja. Duh aroma yang keluar begitu pizza diangkat dari tungku sungguh menggoda.

Pizza Quatro Formaggi | Dokumentasi pribadi
Pizza Quatro Formaggi | Dokumentasi pribadi
Tekstur pizza yang tipis dan renyah dibagian pinggirnya dipadu dengan lelehan 4 jenis keju menghadirkan rasa yang gurih tapi tidak membuat enek. Chef Stephen Komala yang pada hari itu menemani kami makan mengatakan bahwa pengunjung boleh memesan pizza dengan topping sesuai dengan keinginan walaupun tidak ada dalam buku menu.

Jadi jika ada yang ingin pesan Pizza Quatro Formaggi ditambahkan dengan potongan apel atau sayuran lainnya untuk menambah rasa segar dipersilakan dengan tambahan biaya tentunya.

Ok makan pizza sudah, selanjutnya mari kita beralih ke makanan khas Italia lainnya, yaitu pasta. Semangkuk besar berisi Capellini Aglio OlioPepperocino jadi santapan kami berikutnya. Capellini sendiri merupakan anggota keluarga pasta yang terpanjang dan tertipis dibandingkan jenis pasta yang sudah dikenal umum, seperti spageti dan fettucini. Bahkan saking tipisnya, pasta ini punya julukan "angel hair".

Capellini Aglio Olio Pepperocino sendiri terdiri dari pasta capellini yang diberi bumbu minyak zaitun, bawang putih, bubuk cabai dan potongan udang di atasnya. Rasanya? Jangan ditanya deh, enak pakai banget. Meski menggunakan bubuk cabai, rasa pedasnya tidak terlalu dominan hingga masih bisa disantap oleh anak-anak.

Capellini Aglio Olio Pepperocino| Dokumentasi pribadi
Capellini Aglio Olio Pepperocino| Dokumentasi pribadi
Penambahan bubuk cabai dalam menu ini sebenarnya disesuaikan dengan lidah orang Indonesia yang lebih suka pada makanan dengan rasa gurih pedas. Tapi jika ada pengunjung yang ingin menyantap Capellini Aglio Olio tanpa tambahan bubuk cabai, juru masak siap menyajikan sesuai permintaan.

Hanya dua menu, tapi kelezatan citarasa Italia yang dihadirkan sungguh tidak mudah dilupakan. Bahkan ketika saya menulis artikel ini, jadi ngiler untuk kembali mencoba Capellininya lagi. Duh semoga bisa kesampaian segera ya.

Menu-menu yang ada di Ocha & Bella tadi bisa ditebus dengan harga mulai dari 45-230 ribu, khusus untuk Wagyu steak ada yang dibaderol sampai 700 ribu. Sedangkan untuk minumannya berkisar diharga 25-45 ribu.

Bingung Mau Nonton Piala Dunia? Barengan di Ocha & Bella Aja

Interior sudah cakep, makanan enak, hmm apalagi ya? Berdasarkan pengalaman, salah satu yang bikin betah lama-lama di restoran selain suasana dan rasa makanan ya apalagi kalau bukan hiburannya. Tenang kalau yang satu itu di Ocha & Bella kamu juga bisa mendapatkannya kok.

Restoran yang buka setiap jam 11.00-23.00 di hari kerja dan 11.00-01.00 di akhir pekan ini memanjakan pengunjung dengan sajian live music setiap Jumat dan Sabtu. Kedepan pihak manajemen juga akan menambahkan jadwal di hari Rabu.

Tidak hanya live music saja neh, Ocha & Bella juga akan ikut serta dalam gegap gempita kemeriahan Piala Dunia 2018 dengan mengadakan nonton bareng yang akan diadakan selama satu bulan. Pangsa pasar penggemar sepak bola Asia, termasuk Indonesia yang luar biasa animonya tentu jadi salah satu alasan banyaknya restoran atau tempat nongkrong lainnya kerap kali mengadakan acara nobar Piala Dunia.

Jadi, buat yang sudah punya rencana untuk nonton tim jagoan kamu di Piala Dunia 2018 tapi belum menentukan akan nonton di mana, mulai sekarang masukin Ocha & Bella ke dalam daftar tempat nobar yang bakalan kamu kunjungi deh. Meski Italia gagal lolos ke Piala Dunia, tapi tidak ada salahnya nonton Piala Dunia ditemani spageti dan pizza khas Italia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun